Hati-hati, Manicure dan Pedicure Bisa Tularkan HIV

Ilustrasi manicure
Sumber :
  • Pixabay/StockSnap

VIVA – Banyak orang mungkin sudah tahu bahwa virus HIV bisa ditularkan lewat berbagai cara, di antaranya jarum suntik, hubungan seks tidak aman, dan jarum tato yang tidak steril. Namun, yang tidak diketahui dan sadari bahwa melakukan perawatan pedicure dan manicure ternyata juga rentan tertular HIV.

1.000 Napi HIV Diusulkan Dapat Amnesti dari Presiden Prabowo

Menurut dokter penyakit dalam dari Rumah Sakit Royal Taruma, dr Edwin L. Jim, SpPD-KPTI, penggunaan gunting rambut, gunting kuku atau peralatan manicure dan pedicure memang berpotensi menyebarkan virus HIV. "Itu menjadi masalah karena alatnya kadang kala agak tajam, itu bisa menimbulkan luka," kata Edwin saat seminar di Hospital Expo 2018, Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2018.

Ia menjelaskan, saat terjadi luka dan terkontaminasi oleh orang yang memiliki virus HIV positif hal tersebut bisa menularkan penyakit ke orang lain. Ia menyebut jika orang yang tidak luka terbuka dan terkena alat yang terkontaminasi HIV, maka penyakit itu tidak bisa menular.

Kenali Penyakit Sifilis, IDI Botawa Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat

Lalu bagaimana menghindarinya?

"Mengatasinya bagaimana, minta pakai alat yang baru. Minta alat itu disterilkan dengan alkohol sebetulnya juga bisa saja, tapi lebih aman pakai alat yang baru," kata dia.

Angka Kasus HIV/AIDS di Indonesia Tinggi, Kapan Seseorang Perlu Tes HIV?

Seperti diketahui, HIV tidak akan menular melalui makan dan minum, tinggal satu rumah, bersalaman, berpelukan. Bahkan berciuman pun tidak menularkan HIV asalkan tidak ada luka terbuka.

Ilustrasi HIV/AIDS.

Kelompok Usia 20-24 Tahun, Tempati Jumlah Pengidap HIV/AIDS Terbanyak Kedua di Indonesia

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2022 mencatat, kelompok usia 20-24 tahun menempati jumlah pengidap HIV/AIDS kedua terbanyak di Indonesia hingga mencapai 16,1 persen

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024