Ini Daftar Penyebab Kematian Utama di Indonesia Tahun 2040
- Freewallpaper
VIVA – Sebuah studi terbaru menemukan penyebab kematian utama pada tahun 2040 berasal dari penyakit tidak menular. Hal ini perlu diwaspadai terlebih pada negara-negara yang masih berkembang seperti Indonesia.
Studi yang diterbitkan hari ini dalam jurnal medis internasional The Lancet, memproyeksikan adanya peningkatan yang signifikan dari kematian yang disebabkan oleh penyakit-penyakit tidak menular, termasuk diabetes, gangguan paru kronik obstruktif (COPD), penyakit ginjal kronis, kanker paru-paru, juga penyakit-penyakit yang berhubungan dengan obesitas.
Di tahun 2016, sepuluh penyebab utama kematian di Indonesia adalah penyakit jantung iskemik, stroke, TBC, diabetes, komplikasi dari kelahiran prematur, kecelakaan lalu lintas, infeksi saluran nafas bagian bawah, penyakit-penyakit diare, encephalopathy neonatal yang disebabkan oleh asfiksia dan trauma, dan cacat bawaan lahir.
Sedangkan di tahun 2040, penyebab utama kematian adalah penyakit jantung iskemik, stroke, diabetes, penyakit ginjal kronis, TBC, Alzheimer, gangguan paru kronik obstruktif (COPD), penyakit jantung hipertensi, penyakit-penyakit yang disebabkan oleh diare, serta infeksi saluran pernafasan bawah.
"Lima penentu utama masalah kesehatan yang paling dapat menjelaskan seperti apa gambaran tentang kematian premature di masa mendatang adalah tekanan darah tinggi, indeks massa tubuh yang tinggi, kadar gula darah yang tinggi, kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol,” kata Dr. Kyle Foreman, Director of Data Science – Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Universitas Washington, yang juga merupakan penulis utama dari Studi ini, dikutip dari siaran pers IHME, Rabu 17 Oktober 2018.
Di tahun 2016, empat dari 10 penyebab utama kematian muda adalah penyakit tidak menular atau kecelakaan; secara kontras; di tahun 2040, jumlahnya bertambah menjadi delapan. Delapan penyakit tidak menular atau kecelakaan dari 10 penyebab utama kematian di tahun 2040 antara lain, adalah penyakit jantung iskemik, stroke, penyakit paru kronis obstruktif (COPD), penyakit ginjal kronis, Alzheimer, diabetes, kecelakaan lalu lintas, dan kanker paru-paru.
Para peneliti memperkirakan faktor lain dari angka usia harapan hidup ini mencakup kondisi kesehatan, termasuk pengukuran sosiodemografi tentang kesuburan, income perkapita, serta lamanya jenjang pendidikan. Bahkan, 79 faktor-faktor kesehatan lainnya, antara lain merokok, indeks massa tubuh yang tinggi, kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi.
Lebih dari itu, di saat penyakit tidak menular diproyeksikan akan meningkat di negara-negara dengan pendapatan rendah, penyakit-penyakit menular, penyakit yang berhubungan dengan kehamilan, neonatal, serta penyakit karena nutrisi akan tetap merupakan penyebab utama kematian muda, hal ini mengakibatkan terjadinya ‘beban ganda penyakit’.(zo)