14 RS di Wilayah Bencana Sulawesi Tengah Berfungsi Kembali

Pasien dan korban gempa berada di tenda darurat di Rumah Sakit Wirabuana, Palu, Sulawesi Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Kurang lebih dua pekan setelah bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, kini sejumlah pelayanan kesehatan sudah bisa diakses. Meski sejumlah bangunan fasilitas kesehatan rusak, tapi fungsinya tetap berjalan.

PBB Sebut Israel Gagal Berikan Bukti Pembenaran Serangan ke RS di Gaza

Pelayanan juga telah diaktifkan dengan menggunakan tenda, termasuk tenda kesehatan reproduksi. Untuk rumah sakit (RS), seluruh rumah sakit di tiga wilayah terdampak, yakni sebanyak sembilan RS di Palu, satu RS di Donggala, dan dua RS di Sigi sudah beroperasi dan tersedia dokter spesialis yang cukup. Demikian seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima VIVA, Senin, 15 Oktober 2018.

Dan hingga kini ada sebanyak 14 RS sudah berfungsi. Bahkan, kapasitas pasien lebih banyak dibandingkan sebelum terjadi bencana. Selain mengaktifkan fungsi fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan juga membantu penataan kesehatan lingkungan dengan merekomendasikan pembuatan sumur bor, MCK komunal, dan dapur umum.

Kronologi Bayi 5 Bulan Meninggal di IGD RS Ditinggalkan Orang Tua karena Diduga Tak Mampu Bayar Pengobatan

Di samping itu, sejak Senin pekan lalu, 8 Oktober 2018 juga telah dibentuk Dapur Gizi Pemberian Makanan Bayi dan Anak di lima dapur umum. Dapur gizi itu dijadikan standar pembuatan makanan bayi dan anak oleh ibu-ibu pengungsi.

Sementara tim Kesehatan Lingkungan hingga saat ini sedang melaksanakan desinfeksi timbunan sampah di banyak tempat akibat belum ditangani oleh pemerintah daerah.

Bayi 5 Bulan Meninggal di IGD Ditinggalkan, Diduga Orang Tua Tak Mampu Bayar Pengobatan

Sebagai informasi tenaga kesehatan juga telah melakukan imunisasi relawan dengan vaksin tetanus yang akan melakukan evakuasi korban bencana. Sampai Rabu sore, 10 Oktober 2018, sebanyak 2.894 relawan telah divaksin termasuk Tim SAR, TNI, Polri dan relawan lainnya.

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.

2.702 Kali Gempa Guncang Sulawesi Tengah Sepanjang 2024, Didominasi Aktivitas Sesar Palu Koro

Intensitas guncangan paling banyak terjadi pada Oktober dengan jumlah 301 kali gempa,

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025