Makan Porsi Besar Namun Jarang, Apa Dampaknya Bagi Tubuh?

Ilustrasi makan.
Sumber :
  • Pixabay/ rawpixel

VIVA – Kasus stunting dan obesitas masih mengintai generasi muda di Tanah Air. Hal ini disebabkan oleh minimnya pemahaman akan konsumsi makanan yang tepat.

Untuk konsumsi makanan yang tepat, dibutuhkan porsi yang juga tepat. Dikatakan Nutrisionis Muda, Alvin Hartanto hal pertama yang perlu dipahami yaitu mengonsumsi makanan tanpa menunggu lapar.

"Kalau lapar, nanti makannya malah kalap. Apalagi saat porsinya terlalu banyak makanan jadi susah dicerna dan karbohidrat berlebihan bisa memicu rasa kantuk," ujar Alvin dalam temu media Frisian Flag, di kawasan Blok M, Jakarta, Jumat 12 Oktober 2018.

Alvin turut menyarankan bahwa sebaiknya konsumsi makanan dalam sehari tidak dalam porsi banyak dan waktu yang jarang. Ia merekomendasikan sebaiknya makan sering dalam porsi kecil.

"Lebih baik makan 5 kali sehari dibanding 3 kali sehari. Walau kalori sama, tapi porsi kecil dan sering lebih bagus untuk menjaga pola makan," kata dia.

Lantas, seperti apa pola makan 5 kali sehari yang lebih baik untuk dikonsumsi? Berikut direkomendasikan Alvin dengan menu 3 porsi besar dan 2 porsi kecil dengan total keseluruhan yaitu 1900 kalori.

Sarapan pukul 7 pagi

Pilihan menu bisa dengan oatmeal 6sdm, 2 pisang, atau 2 roti gandum. Tambahan susu sebagai sumber protein.

Snack pukul 9.30

Buah dan susu. Bisa juga susu diganti dengan telur atau yogurt.

Viral di TikTok soal Intermittent Fasting, Ternyata Ini Manfaatnya untuk Tubuh

Makan siang pukul 12 siang

Nasi 1 genggam. Usahakan nasi merah agar kandungan gula rendah dan tinggi serat. Lalu daging 200gram dan sayuran.

Jangan Salah Kaprah, Ini Pola Makan Pasien Diabetes yang Perlu Dipatuhi

Snack pukul 3 sore

Buah dan kopi atau teh atau produk susu.

6 Resep Camilan Lezat Berserat Tinggi, Ternyata Ampuh Turunkan Berat Badan

Makan malam pukul 7 malam

Daging 200 gram atau satu telapak tangan dan sayur satu genggam. Nasi tidak disarankan.(TP)

Ilustrasi kolesterol .

Sudah Jaga Pola Makan, Kok Tekanan Darah dan Kolesterol Masih Tinggi? Ini Sebabnya!

Sering kali ngemil dianggap sepele, padahal banyak camilan yang kaya lemak jenuh dan tinggi garam yang bisa memicu kolesterol dan hipertensi.

img_title
VIVA.co.id
31 Oktober 2024