Jangan Sembarang Konsumsi Minuman Isotonik, Ini Bahayanya
- Pixabay
VIVA – Minuman isotonik kian populer. Bahkan citarasa yang ditawarkan semakin beragam. Minuman ini, diyakini bisa menggantikan cairan tubuh yang hilang setelah melakukan aktivitas olahraga berat.
Namun belakangan, orang sering mengonsumsi minuman ini dengan bebas tanpa aturan. Bahkan, hanya untuk menghilangkan dahaga. Apa efeknya?
Menurut Spesialis Penyakit Dalam, Dr Dante Saksono, Sp.PD-KEMD,PhD mengatakan bahwa minuman isotonik memang mengandung natrium, kalium, magnesium, hingga elektrolit yang akan dengan mudah diserap oleh tubuh.
Karena kandungannya tersebut, minuman ini sangat baik dikonsumsi untuk orang yang suka melakukan olahraga berat. Namun, terang dr Dante, jika orang mengonsumsi minuman ini terlalu sering tanpa melakukan aktivitas olahraga, akan sangat berbahaya untuk kesehatan.
"Jika enggak pernah olahraga, jangan sering minum-minuman isotonik karena bisa memperberat kerja ginjal," katanya dalam acara AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Kamis, 11 Oktober 2018.
Jika tak ingin resiko bahaya mengintai, akan lebih baik mereka yang tidak pernah melakukan olahraga, mengganti cairan tubuh yang hilang dengan konsumsi air kelapa.
"Isotonik alami bisa dikonsumsi dari air kelapa. Ini adalah isotonik terbaik di dunia yang aman dan sehat," katanya lagi. Â
Jadi perlu diingat pula, minuman isotonik hanya cocok dikonsumsi untuk mereka yang suka melakukan olahraga berat yang mengalami banyak kehilangan cairan dan elektrolit.
"Jadi, ada olahraga yang menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolitnya banyak, ada yang dikit. Kalau olahraga berat pasti kehilangan cairan dan elektrolit yang banyak," katanya. Â
Olahraga yang berat yang bisa menyebabkan banyak kehilangan cairan juga elektrolit contohnya latihan kardio selama 1 jam, bersepeda hingga olahraga yang dikerjakan saat udara sangat panas.
"Ini mungkin butuh cairan isotonik. Tapi ingat, enggak semua olahraga butuh minuman ini."