Kena Serangan Stroke, Penting Segera Bawa ke RS Sebelum 5 Jam

Ilustrasi stroke.
Sumber :
  • Pixabay/ Geralt

VIVA – Penyakit stroke menjadi penyebab utama kematian pertama di Indonesia. Hal ini terjadi akibat terlambatnya penanganan serangan stroke.

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Padahal, jika stroke ditangani dengan segera dan tepat, komplikasi stroke bisa dicegah. Durasi waktu terbaik untuk mencegah terjadinya keparahan pada kondisi stroke yaitu di bawah waktu 5 jam.

"Waktu terbaik yaitu durasi 3-4,5 jam pengobatan pasca terjadi serangan stroke. Ini waktu paling maksimal untuk menyelamatkan kondisi kesehatan otak yang bisa alami kematian jika terlambat ditangani," ujar dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit pondok Indah, dr.Sahat Aritonang, Sp.S,M.Si.Med,FINS, dalam diskusi media di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis 11 Oktober 2018.

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Dikatakan dokter Sahat, momen di bawah lima jam tersebut, merupakan masa bertahan otak untuk tetap hidup. Cara menyelamatkannya jika stroke karena penyumbatan, bisa hanya ditangani dengan satu kali suntikan trombolisis untuk memicu pemecahan penyumbatan di otak.

"Biaya juga murah dengan hanya pemberian suntikan. Kalau sudah lebih di atas lima jam, otak sudah alami kematian dan tidak bisa lagi diselamatkan. Akibatnya, biaya 20 kali lipat jauh lebih banyak untuk tangani perawatannya," jelasnya.

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

Seringkali, kondisi keterlambatan penanganan stroke disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk segera menangani stroke ke rumah sakit. Akibat kematian beberapa area di otak, tak menutup kemungkinan tubuh bisa mengalami cacat seumur hidup.

"Sekali otak sudah mati, tidak bisa lagi diselamatkan sehingga cacat dan kematian bisa mengintai. Makanya, segera ke rumah sakit saat masih ada waktu menangani stroke dan bukan ditangani sendiri di rumah," kata dia.

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024