Mengapa Perokok Berat Justru Jarang Terkena Kanker Paru-paru?
- Pixabay/karosieben
VIVA – Kabar duka datang dari keluarga komedian legendaris Indro Warkop. Istri tercintanya, Nita octobijanthy, meninggal dunia Selasa malam, 9 Oktober 2018. Nita menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit MMC, Rasuna Said, Jakarta, setelah lebih dari satu tahun berjuang melawan kanker paru-paru yang dideritanya.
Sebagian besar kasus kanker paru-paru memang disebabkan oleh rokok. Namun, masih belum jelas, apakah rokok yang menyebabkan Nita terkena kanker paru stadium lanjut.
Menariknya, meski rokok merupakan penyebab terbesar kanker paru-paru, ada sebagian dari perokok berat yang justru tidak mengidap kanker paru-paru.
Lantas, mengapa sebagian perokok berat justru tidak terkena kanker paru?
Seperti dilansir dari Reuters, Rabu, 10 Oktober 2018, perokok yang memiliki kadar vitamin B6 dan protein esensial tertentu dalam darah mereka memiliki risiko lebih rendah terkena kanker paru-paru daripada mereka yang kekurangan nutrisi ini.
Para ilmuwan di Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengatakan bahwa meskipun mereka tidak menemukan hubungan sebab akibat, hasil studi itu mungkin menjadi petunjuk mengapa beberapa perokok tidak pernah terkena kanker paru-paru.
Studi IARC,meneliti sekitar 900 orang dengan kanker paru-paru, dan menemukan adanya kaitan antara risiko kanker paru-paru dengan kadar rendah vitamin B6 dan asam amino yang disebut metionin, yang ditemukan dalam protein seperti daging, ikan dan kacang-kacangan. B6 juga ditemukan dalam daging, kacang, sayuran, dan pisang.
"Apa yang kami temukan adalah bahwa kedua hal ini adalah penanda kuat risiko kanker paru-paru, tetapi kami belum menunjukkan bahwa mereka menyebabkan peningkatan risiko," kata Paul Brennan dari IARC yang memimpin penelitian dan menerbitkan temuannya dalam Journal of American Medical Association (JAMA).
"Ini menunjukkan bahwa makanan mungkin memiliki peran penting dalam perkembangan kanker paru-paru, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa jika Anda mengubah menu makanan dan makan lebih banyak makanan dengan vitamin ini, maka Anda akan mengubah risiko kanker paru-paru masa depan," kata dia.
Tim Brennan mempelajari sekitar 900 pasien kanker paru-paru, kebanyakan perokok, tetapi juga termasuk sekitar 100 orang lain yang tidak pernah merokok dan 260 yang berhenti merokok.
Sebuah studi yang pernah dilakukan Swedia pada 2005 juga menemukan bahwa wanita dengan kadar vitamin B6 yang tinggi memiliki risiko lebih rendah terkena kanker kolorektal.
"Pada dasarnya, vitamin B dan nutrisi ini semuanya terlibat dalam jalur yang bertanggung jawab untuk penciptaan dan pemeliharaan DNA," kata Brennan.