Disinfektan, Cara Cegah Penyebaran Penyakit di Donggala-Palu
- Viva.co.id/Diza Liane
VIVA – Bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah memicu penyebaran kuman atau mikroorganisme patogen. Mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan seseorang mudah terkena penyakit.
Bahaya penyebaran penyakit pasca bencana alam, menjadi sumber kekhawatiran banyak masyarakat. Tak hanya berasal dari korban yang selamat, sumber penyakit juga bisa berasal dari jenazah yang terlambat dikuburkan.
"Jenazah-jenazah itu dikumpulkan di RS. Dalam hal ini kami minta agar cepat dikuburkan massal dengan maksud agar (pasien/masyarakat) tidak tercemar penyakit yang bisa menyebabkan infeksi (akibat pembusukan jenazah)," tutur Menkes Nila Moeloek, beberapa waktu lalu dikutip dari Siaran Pers Kemenkes RI, Jumat 5 Oktober 2018.
Penyakit tersebut dapat menular melalui mulut atau dengan menghirup udaranya, atau melalui luka dan dapat menyebabkan infeksi. Karena itu, desinfeksi perlu dilakukan, dan tadi siang telah dilakukan desinfeksi oleh tenaga kesehatan di RS Undata.
Tenaga kesehatan yang terdiri dari tim Kesehatan Lingkungan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Makassar melakukan desinfeksi di Rumah Sakit Undata, Palu.
Desinfeksi itu dilakukan untuk membunuh kuman atau mikroorganisme patogen yang ada di sekitaran RS Undata. Sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit ke masyarakat.
Selanjutnya, desinfeksi akan dilakukan di wilayah lainnya. Hal ini sebagai upaya SDM bidang kesehatan dalam menjaga kesehatan masyarakat agar mereka bisa bertahan dalam situasi pasca gempa ini.