Anak Kebanyakan Konsumsi Gula Bisa Stres
- Pixabay/pexels
VIVA – Banyak orangtua yang mengeluhkan sulitnya membuat buah hatinya mengonsumsi makanan secara cukup. Bahkan, banyak anak yang jarang makan dan lebih sering mengonsumsi camilan manis.
Makanan manis atau yang bersumber dari gula, sebenarnya bisa menjadi energi untuk anak. Namun, konsumsi gula seperti sumber karbohidrat yang berlebihan bisa berbahaya pada tubuh anak.
"Kelebihan gula bisa menjadi pencetus stres. Gula yang dikonsumsi bisa merampas vitamin B dalam tubuh anak di mana fungsi vitamin B tersebut untuk menjaga fungsi kerja dan kenormalan saraf," ujar pakar nutrisi dan Guru Besar IPB Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS di kawasan Senayan, Jakarta, belum lama ini.
Hal tersebut sudah terbukti dan terdapat dalam penelitian yang dipublikasikan di American Journal tahun 2015. Khomsan mengatakan, akibat kelebihan gula menyebabkan anak bisa menjadi uringan-uringan dalam melakukan kegiatannya, memicu stres hingga depresi.
"Konsumsi gula sebaiknya secara wajar saja. Mereka yang suka santap makanan dengan indeks glikemik tinggi, lebih rentan depresi," kata dia.
Tak hanya itu, konsumsi gula berlebihan atau makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi juga sudah terbukti memicu kegemukan pada anak. Kondisi kegemukan sendiri sebaiknya dihindari para orangtua untuk mencegah anak memiliki penyakit tidak menular di kemudian hari.
"Ketika konsumsi gula tinggi, timbulkan kegemukan, maka memicu resistensi insulin. Kondisi ini memicu gula darah meningkat yang bisa berakhir pada diabetes," ujarnya.