Trauma Intai Korban Gempa dan Tsunami Palu
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA – Laporan dari tim Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Sabtu, 29 September 2018 pukul 16.00 WIB menunjukkan ada sebanyak 540 korban gempa Palu, Sulawesi Tengah yang mengalami luka berat. Saat ini, mereka sudah dirawat di rumah sakit.
Dikutip dari siaran pers Kemenkes RI yang diterima VIVA, Senin, 1 Oktober 2018, di RS Woodward Palu telah dirawat korban sebanyak 28 jiwa, RS Budi Agung Palu sebanyak 114 jiwa, RS Samaritan Palu sebanyak 54 jiwa, RS Undata Mamboro Palu sebanyak 160 jiwa, dan RS Wirabuana sebanyak 184 jiwa.
Selain dari 540 korban itu, perkembangan terkini, ada 44 orang pengungsi Palu di Bandara Sultan Hasanuddin. Mereka rencananya akan ditampung di asrama haji, tetapi masih trauma masuk ke dalam gedung.
Untuk sementara, mereka berkumpul di depan salah satu restoran dekat Terminal keberangkatan Bandara Sultan Hasanuddin. 3 orang di antaranya korban yang akan dirujuk ke RS Sayang Rakyat, 1 orang ibu hamil, dan 2 orang luka-luka. Tim medis dan ambulans dari Kantor Kesehatan Pelabuhan juga sudah bersiaga di sana.
Selain itu, ada juga korban meninggal sebanyak 384 jiwa yang masuk ke laporan tersebut, dengan rincian 10 jiwa meninggal di RS Wirabuana, 50 jiwa meninggal di RS Masjid Raya, 161 jiwa meninggal di RS Bhayangkara, 141 jiwa meninggal di RS Undata, 20 jiwa meninggal di Kelurahan Pantoloan Induk dan 2 jiwa meninggal di Kelurahan Pajeko.
“Gempa dan tsunami susulan dapat terjadi kapan saja. Untuk memastikan semua korban tertangani, Kemenkes terus menyiagakan dokter dan tenaga kesehatan lainnya di lokasi gempa. Dokter dan tim kesehatan yang diberangkatkan kemarin sudah merapat di lokasi bencana,” demikian pernyataan resmi dari Kemenkes RI. (mus)