Saraf Kejepit Bisa Sembuh dengan Cara Dipijat, Mitos atau Fakta?
- Pixaabay/pexels
VIVA – Penyakit saraf terjepit mungkin tak asing terdengar. Namun, masyarakat awam sering keliru antara saraf kejepit dan nyeri pinggang biasa.
Penyakit saraf terjepit atau Hernia Nukleus Pulposus (HNP) memiliki rasa nyeri yang menjalar ke bagian tubuh lain. Saraf terjepit terjadi akibat tekanan di bagian saraf, terutama di bagian pinggang atau leher.
Dilansir web MD, penyebabnya bermacam-macam, bisa karena penuaan dini yang menyebabkan bantalan sendi kehilangan elastisitasnya, terjatuh, mengangkat beban berat, kanker atau tumor.
Berbeda dengan nyeri pinggang biasa, nyeri akibat saraf terjepit juga menyebabkan kesemutan, baal, lemah hingga lumpuh. Risiko seseorang menderita HNP lebih tinggi jika ia terlalu banyak duduk, kegemukan, dan kurang berolahraga.
Akibat saraf terjepit ialah kurangnya mobilitas, bila sebelumnya Anda dapat berjalan bahkan berlari dengan aman, sekarang sekadar untuk jalan pelan pun tidak bisa. Apalagi penekanan terjadi di tulang duduk, sehingga terasa nyeri jika dipakai duduk dan berjalan.
Pengobatan HNP tidak selalu dengan operasi terapi konvensional seperti konsumsi obat antinyeri dan radang serta fisioterapi menjadi terapi pertama pengobatan.
Spesialis saraf, dr. Rachmad Hidayat, SpS(K) mengatakan bahwa saraf kejepit tidak bisa diremehkan.
"Jangan pernah menganggap remeh saraf terjepit. Karena penanganan yang terlambat dapat berujung pada kelumpuhan," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Selasa 25 September 2018.
Selain jalur fisioterapi dan operasi, banyak masyarakat yang melakukan jalan pintas untuk mengatasi saraf kejepit dengan mendatangi tukang pijat. Namun, bisakah saraf kejepit sembuh dengan cara dipijat?
"Definisi saraf kejepit itu luas dan ditandai nyeri, lalu semua orang pernah mengalami nyeri punggung tersebut. Banyak riset menyebut 90 persen manusia pernah mengalaminya," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa nyeri punggung yang terjadi bisa diakibatkan tiga hal. Tentunya setiap orang harus memahaminya.
"Nyeri punggung bawah itu ada tiga komponen yang terkena. Yang pertama adalah ototnya, di mana ototnya mungkin tegang sekali, sehingga tidak bisa berelaksasi dan terasa nyeri. Kedua karena tulangnya yang rusak dan hancur. Ketiga karena sarafnya terjepit," katanya.
Dari ketiga masalah tersebut, ia berujar hanya nyeri akibat masalah otot yang bisa dipijat. Tak sekadar pijat, nyeri akibat masalah otot sebaiknya ditangani oleh para ahli yang mengerti anatomi.
"Enggak boleh sembarangan orang memijat. Kalau ada pertanyaan yang menanyakan, boleh diurut atau tidak, itu boleh. Tapi siapa yang mengurut itu pertanyaannya. Yang boleh memijat hanya fisioterapis," ujarnya.