Konsumsi Kol Membantu Pemulihan Pasien Kanker Pasca Kemoterapi
- Pixabay/evitaochel
VIVA – Kol atau kubis merupakan salah satu sayuran yang akrab di lidah masyarakat indonesia.
Selain enak, Kol juga miliki segudang manfaat kesehatan karena mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh seperti vitamin K, vitamin C dan serat.
Meski banyak manfaatnya bagi kesehatan, namun ada dugaan bahwa kol memiliki dampak buruk bagi kesehatan, seperti pemicu gastritis hingga kanker, padahal tidak demikian.
Spesialis gizi klinis dr Ida. Gunawan, MS, SpGK(K) mengatakan bahwa manfaat kol sangat kaya dan tidak terduga. Dari membantu turunkan kadar kolesterol hingga membantu mempercepat pemulihan pasien kanker.
"Ini penelitian baru yang saat ini sedang diperbincangkan. Bahwa kol dapat membantu para pasien kanker cepat pulih," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT (AHS) di tvOne Kamis 20 September 2018.
Ia menjelaskan bahwa kol mengandung zat yang memiliki efek menurunkan radiasi kemoterapi.
"Saat melakukan kemo itu darah pasien cenderung turun, sehingga pasien rentan anemia. Kol memiliki zat baik yang mampu mempertahankan penurunannya, sehingga pasien cukup bugar untuk menjalani kemoterapi."
Selain itu disebut juga bahwa kol salah satu golongan sayuran yang mengandung zat fitokimia yang sangat bagus menghambat proliferasi kanker (menghambat perkembangan sel kanker).
Meski demikian, Ida menyarankan untuk berhati-hati mengonsumsi kol karena mengandung kadar gas yang tinggi.
"Kol memiliki PH 6 sehingga saat dikonsumsi berpotensi menimbulkan banyak gas. Apalagi jika dikonsumsi mentah. Hal itu tentunya mampu menimbulkan rasa tidak nyaman pada pencernaan. Maka sebaiknya kol harus dimasak terlebih dahulu agar mengurangi kadar gasnya," ujarnya.
