Konsumsi Cokelat dan Bir Diklaim Bikin Umur Panjang
- REUTERS/Darren Staples
VIVA – Beberapa aktivitas sering disebut-sebut punya kemampuan untuk mengurangi risiko kematian dini seseorang, misalnya menambah waktu tidur di akhir pekan dan meminum tiga cangkir kopi sehari.
Tapi, sebuah studi baru mengklaim bahwa diet anti-radang yang meliputi cokelat, anggur merah dan bir bisa menjadi kunci mendapatkan umur lebih panjang.
Dilansir laman The Independent, Kamis, 20 September 2018, para peneliti di Warsaw University of Life Science di Polandia, melakukan penelitian pada sekitar 70.000 pria dan wanita yang gaya hidupnya dipelajari dengan saksama selama periode 16 tahun.
Studi yang dipublikasikan di Journal of Internal Medicine itu kemudian membandingkan kematian dari mereka yang mengikuti diet anti-radang dengan mereka yang tidak.
Tim peneliti kemudian menyimpulkan bahwa mereka yang menjalani diet anti-radang, dengan rutin mengonsumsi makanan seperti buah-buahan, sayuran, teh, kopi, kacang, cokelat, dan wine serta bir merah dalam jumlah ringan, memiliki risiko mengalami kematian oleh penyebab apapun yang lebih rendah 18 persen.
Tak hanya itu, mereka juga memiliki risiko mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular lebih rendah 20 persen dan risiko kematian akibat kanker yang lebih rendah 13 persen.
Bagi partisipan yang merokok, mereka yang mengikuti diet anti-radang juga tercatat memiliki penurunan risiko kematian dini dibandingkan perokok yang tidak mengikuti diet ini.
Direktur untuk Health Coaches Association Inggris, Fran McElwaine, mengatakan, mengikuti diet anti-radang bisa bermanfaat bagi orang-orang yang menderita berbagai kondisi kesehatan.
"Karena peradangan berakar pada sebagian besar penyakit kronis berkaitan dengan gaya hidup, meliputi artritis, demensia, beberapa jenis kanker, dan penyakit kardiovaskular. Diet yang bisa mengurangi peradangan adalah hal yang baik," ujar McElwaine.
McElwaine menambahkan, ada banyak makanan yang dapat mengurangi peradangan, seperti cokelat hitam yang merupakan sumber magnesium, zinc, dan mineral penting lainnya. Serta anggur merah yang merupakan sumber nutrien fito resveratrol.
Meski studi ini dilakukan pada sampel manusia yang besar, namun ahli nutrisi dari Harley Street, Rhiannon Lambert, memperingatkan bahwa penting untuk waspada ketika ingin mengikuti suatu saran diet. Karena, tidak ada satu diet yang bisa cocok untuk semua orang.
"Penting untuk diingat bahwa beberapa studi tidak akan pernah bisa secara akurat mewakili setiap orang dan gaya hidup serta pola makan unik mereka," ujar Lambert.