Malaria, Masalah Utama Kesehatan Pengungsi Lombok

Kondisi pengungsi korban gempa bumi di Lombok
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Gempa yang terjadi beberapa waktu lalu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), ternyata masih meninggalkan duka hingga kini. Tidak hanya karena banyaknya korban jiwa dan juga tempat tinggal yang hancur, masalah kesehatan para pengungsi juga menjadi perhatian pemerintah.

Kunjungi Warga Korban Kebakaran di Kemayoran, Pramono: Penanganannya Sudah Cukup Baik

Saat ditemui awak media, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Moeloek, mengatakan bahwa para pengungsi korban gempa di Lombok sempat dibuat ketakutan dengan wabah penyakit malaria yang menimpa mereka.

“Sampai saat ini, Insya Allah tidak ada kejadian yang luar biasa kecuali kemarin ribut kena malaria. Malaria memang di sana daerahnya epidemik,” ujar Nila di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu, 16 September 2018.

Jombang Dilanda Banjir, Jumlah Pengungsi Terus Bertambah dan Mulai Terserang Penyakit

Menurut dia, karena para pengungsi tidur di luar ruangan atau di tenda-tenda sehingga menyebabkan nyamuk malaria lebih mudah menggigit dan membuat para pengungsi menderita penyakit malaria.

“Mereka (para pengungsi) kan tidur di luar juga, sehingga lebih mudah mendapat gigitan nyamuk (yang menyebabkan penyakit malaria),” ujarnya.

Angela Tanoesoedibjo Instruksikan Kader Perindo Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Tidak hanya karena faktor tidur di luar ruangan saja, banyaknya genangan air di area pengungsian juga membuat nyamuk malaria menjadi mudah berkembang dan gampang menggigit para pengungsi hingga menyebabkan penyakit malaria. Untuk menanggulangi dan mengurangi penyakit malaria, pemerintah telah turun langsung ke pengungsian di Lombok dengan memberikan banyak bantuan dan pengobatan kepada para pengungsi.

“Tapi kami sudah turun (ke Lombok) sudah mengobati dan memberikan obat, kelambu, dan mencari orang positif malaria (kita berikan obat) dan melakukan tes supaya tidak menular ke orang lain,” ucap Nila. (ase)

Program untuk Pengungsi, Dream

Menginspirasi, Masa Depan Lebih Cerah untuk Pengungsi dengan Program Ini

perwakilan pengungsi turut hadir untuk berbagi cerita dan harapan mereka sebagai penerima manfaat program

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024