Gampang Banget Cegah Kekerdilan: Makan Ikan!
- Pixabay
VIVA – Tampaknya, pemerintah sangat serius untuk menanggulangi penyakit stunting atau kekerdilan yang ada di Indonesia. Salah satu langkah keseriusan dan keperduliannya adalah diadakannya acara Kampanye Nasional Pencegahan Stunting di Bundaran HI hingga Monas, Minggu 16 September 2018.
Kampanye ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Moeloek. Saat ditemui awak media, dia menyampaikan beberapa hal, termasuk mengenai daerah penderita stunting tertinggi di Indonesia, yaitu Indonesia bagian timur.
“Yang tinggi (penderita stunting) adalah Indonesia timur, jadi kayak NTB dan Sulawesi Barat itu karena geografis juga budaya. Budaya-budaya di indonesia, yang tidak memberikan ikan,” ujar Nila.
Menurut dia, di Indonesia ini masih ada budaya-budaya seperti orangtua tidak mau memberi anaknya makan ikan, karena takut bau amis. Padahal, ikan memiliki kandungan protein sangat baik bagi tubuh dan mudah didapatkan.
Di samping itu, harga ikan jauh lebih murah daripada daging. Karena itu, mengonsumsi ikan bisa lebih sering dilakukan, apalagi untuk anak-anak karena bisa mencegah terjadinya stunting.
“Dan, menurut saya dibandingkan daging jauh lebih murah ikan (sehingga mudah didapatkan). Ikan kan bisa ada di mana-mana seperti di laut dan di air tawar,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Nila mengungkapkan bahwa saat ini ia tengah melakukan riset kesehatan dasar. Dirinya berharap angka penderita stunting dapat berkurang dari riset tahun sebelumnya.
“Kami lagi melakukan riset kesehatan dasar kan lima tahun sekali. Mudah-mudahan hasilnya ini kami sedang menunggu riset sudah dilakukan dalam penghitungan. Doa saya tentu turun dong, masa enggak turun (penderita stunting),” ujarnya.