Sering Lupa Pertanda Pintar, Ini Alasannya

Ilustrasi lupa
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Dalam menjalani aktivitas sehari-hari setiap orang pasti pernah mengalami momen 'lupa'. Kebanyakan orang, menanggap bahwa lupa sangat identik dengan bertambahnya usia. Selain itu, lupa juga identik dengan penyakit degenaratif, misalnya demensia (pikun). Padahal faktanya lupa dan pikun adalah dua hal yang berbeda.

Spesialis Saraf dr Johan Akbari, SpS.,SH.,MARAS mengatakan bahwa pikun dan pelupa adalah dua hal yang berbeda. 'Lupa' biasanya mengacu pada hal-hal sederhana, sedangkan pikun kaitannya dengan perubahan perilaku akibat penurunan kualitas memori.

"Beda lupa dan pikun. Lupa, biasanya terkait dengan berkurangnya konsentrasi, sedangkan pada pikun terkait dengan menurunnya kualitas saraf. Ada saraf yang tidak bekerja dengan baik sehingga memengaruhi ke perilaku," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne Selasa 4 September 2018.

Lebih lanjut ia menyebutkan beberapa mitos dan fakta yang beredar terkait kondisi lupa. Berikut ini rangkumannya.

Anak muda lebih rentan jadi pelupa

Fakta. Aktivitas kerja rentan timbulkan stres, stres bisa picu depresi. Depresi bisa menyerang area hipocampus atau area otak yang di bagian depan. Area itu yang berhubungan dengan daya ingat.

Sering makan manis picu pelupa?

Fakta. Kelebihan gula bisa memicu pembuluh darah kaku sehingga menyulitkan oksigen untuk masuk, sehingga jadi kurang konsentrasi. Meski begitu, kurang kadar gula juga sebabkan hal yang sama.

Jangan Dilarang Moms, Bermain Punya 5 Manfaat Ini Buat Kecerdasan Anak

Kehamilan bisa sebabkan ibu sering lupa?

Fakta. Alasannya kehamilan akan mengubah fungsi metabolisme tubuh secara drastis, itu juga mengganggu fungsi otak dan daya ingat.

Agar Anak Cerdas, Dokter: Jangan Lupakan Asupan Mikronutrien

Lupa tanda seseorang lebih pintar?

Fakta. Area otak Hipocampus juga bisa overload jika kita menyerap informasi secara berlebihan dan terus-menerus. Karenanya bisa saja beberapa memori sederhana akan terlupa dengan sendirinya. Karena otak lebih berat mengingat hal-hal yang penting saja.

Budiman Sudjatmiko Beberkan Solusi SDM Prabowo Gibran untuk Mencapai Indonesia Emas
FK Unair gaungkan zero bullying

FK Unair Gaungkan Zero Bullying untuk Ciptakan Lingkungan Pendidikan Sehat

Soal tingkat depresi di PPDS FK Unair, ia menyebut masih dalam batas wajar dan terkendali. Pencegahan dini juga dilakukan dengan menggandeng ESQ

img_title
VIVA.co.id
7 Oktober 2024