Heboh Halal Haram Vaksin MR, Pahami Pentingnya
- ANTARA FOTO/Maulana Surya
VIVA – Tinggal di negara dengan mayoritas penduduknya muslim, membuat masyarakat Indonesia lebih sensitif jika itu terkait halal haram ataupun hal lain yang berkaitan dengan agama.
Belum lama ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa yang mengatakan bahwa vaksin Measles Rubela (MR) mengandung babi.
Meski demikian, MUI tetap memperbolehkan imunisasi tahap dua dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI karena sampai saat ini, imunisasi penting tersebut belum ditemukan vaksin yang halal dan suci.
"Vaksin hanya dibikin tiga negara, Jepang, China, India. Jepang hanya memproduksi untuk negaranya sendiri, yang China belum disetujui WHO. Satu-satunya India, keterpaksaan memakai ini karena belum ditemukan yang halal dan suci," papar Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro Sp.A(K), dalam jumpa pers Imunisasi dan Kampanye MR untuk Pencegahan Penyakit 'Hoax or True', di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat 31 Agustus 2018.
Cegah Kematian
Upaya imunisasi telah terbukti secara medis efektif dalam mencegah infeksi dan kematian akibat penyakit menular. Upaya imunisasi juga merupakan hal penting dalam upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit sehingga penularan penyakit menjadi lebih jarang atau bahkan diberantas dari lingkungan masyarakat.
"(Imunisasi) memang memberikan kekebalan pada seseorang, tapi sebetulnya fungsinya mencegah kematian dan kecacatan," ujarnya.
Untuk itu, pemerintah Indonesia turut andil dalam program dunia yang ingin mengeliminasi campak serta mengontrol Rubella dengan rekomendasi yang diberikan WHO adalah agar 80 persen atau lebih cakupan vaksin yang bisa diraih. Dengan dua strategi yang direkomendasikan yaitu sweeping anak-anak yang rentan yaitu 9 bulan hingga 15 tahun, dan secara simultan memasukkan rubella sebagai bagian dari jadwal imunisasi.
"Pulau Jawa tahun lalu sudah dilakukan, tahun ini sudah mengintroduksi vaksin MR sebagai bagian dalam imunisasi rutin. Sangat disayangkan hingga akhir Agustus masih ada KLB," ujar Sri yang menyayangkan kehebohan halal haram vaksin kemarin dan melupakan pentingnya imunisasi ini.
Karena berdasar data tahun 2017, terlihat adanya jumlah kasus kejadian cukup tinggi di enam provinsi Pulau Jawa yang mulai menurun sejak dilakukannya kampanye, bahkan tidak lagi ditemukan KLB campak di Pulau Jawa.
Terdapat beberapa komplikasi yang muncul akibat infeksi virus yang disebabkan virus campak. Seperti pneumonia, radang otak, cacat pada mata karena defisiensi vitamin A, gizi buruk, diare dan dehidrasi, hingga kematian.
Jangan sampai kehebohan halal tersebut membuat masyarakat akhirnya mengabaikan aspek penting lainnya yang diperoleh dari manfaat vaksin MR. Terlebih dari Fatwa yang dikeluarkan MUI tentang penggunaan vaksin MR produk dari SII (Serum Intitute of India) untuk Imunisasi membolehkan (mubah) karena kondisi keterpaksaan, belum ditemukannya vaksin MR yang halal dan suci.