Bukan Nasi, Ini Penyebab Kegemukan Masyarakat Indonesia

Ilustrasi nasi putih.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Selama ini banyak mitos yang beredar tentang penyebab obesitas atau kegemukan. Salah satu di antaranya adalah menghindari makan malam bisa membuat kita terhindar dari masalah kegemukan. Padahal, faktanya justru sebaliknya. Itu diungkapkan oleh Dr. Christoper Andrian Sp.GK dalam acara Ayo Hidup Sehat yang tayang di tvOne, Jumat, 31 Agustus 2018.

Nasi Kering dan Berkerak? Ini Trik untuk Menjaga Nasi Tetap Lembut dalam Rice Cooker!

Menurut dia, menghindari makan malam justru tidak dibenarkan karena akan membuat Anda memotong asupan kalori harian. Toh, percuma juga jika Anda tidak makan malam tapi Anda tetap makan camilan yang tidak sehat misalnya martabak.

"Dengan enggak makan malam sudah meng-cut kalori. Lalu enggak makan tapi dia makan martabak. Itu kan asupan kalorinya lebih besar," ucap Christoper.

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Mitos lainnya adalah mengenai nasi yang sering disalahkan dan dijadikan kambing hitam obesitas. Christoper pun mengatakan bahwa tujuan orang menghindari nasi adalah untuk mengurangi asupan karbohidrat, padahal asupan karbohidrat orang Indonesia itu tinggi bukan karena nasi, tapi produk tepung.

"Asupan karbohidrat orang Indonesia sebenarnya produk tepung, seperti, mie, bihun, roti, gorengan. Itu asupan karbohidrat yang paling tinggi dibandingkan nasi," kata dia.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa wanita lebih rentan mengalami obesitas karena pengaruh hormonal. Sementara pria lebih mudah menurunkan berat badan karena dipengaruhi oleh hormon testosteron.

"Tapi saat ini laki-laki juga gampang naik berat badannya," ujar Christoper.

Sepertinya hal itu dipengaruhi oleh gaya hidup yang buruk, seperti kurang berolahraga.

Ilustrasi kental manis.

Bukan Susu! 1 dari 4 Balita di Jakarta dan Jawa Barat Konsumsi Kental Manis Setiap Hari, Ini Bahayanya

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN akan menempatkan persoalan kental manis sebagai isu yang penting untuk diperhatikan.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024