Pria Ini Harus Rela Tangannya Diamputasi Setelah Makan Sushi

Ilustrasi sushi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sushi adalah makanan Jepang yang dibuat dari nasi yang dibentuk bersama lauk berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.

Belakangan, menu asal Jepang ini banyak digemari hampir seluruh masyarakat dunia. Namun, seorang pria asal Korea Selatan mengalami kejadian mengerikan usai mengonsumsi menu ini.

Pemakan sushi, berusia 71 tahun, mendadak mengalami tangan lecet dan bengkak setelah mengonsumsi sushi. Karena masalah ini tangan pria ini pun harus diamputasi setelah diketahui terjadi infeksi bakteri karena sushi yang dikonsumsi menggunakan ikan mentah.

Dilansir laman Daily Mail, 12 jam setelah pria yang tidak disebutkan namanya itu memakan ikan, tangan kirinya membengkak seperti bola golf dan sangat  menyakitkan.

Lepuh dan memar besar muncul di tangan pria Korea Selatan akibat dari infeksi bakteri yang ditangkap dari makan-makanan laut mentah.

Pihak medis sempat berusaha mengikis lepuh yang ada di tangan dan mengangkat jaringan yang terinfeksi sebelum meresepkan pria itu dengan antibiotik.

Tetapi menyedihkan, perawatan itu tidak berhasil dan justru menyebabkan luka membusuk dan terpaksa harus diamputasi.

Pria malang itu pun sempat dilarikan ke rumah sakit di Jeonju di Korea Selatan, setelah menderita demam dan rasa sakit yang hebat di tangannya selama dua hari.

Dia menjelaskan lecet besar di tangannya dan demamnya tiba-tiba semakin tinggi hanya 12 jam setelah dia makan makanan laut, menurut New England Journal of Medicine.

Tak hanya itu, lepuh di telapak tangannya saat diukur mencapai 3,5cm-4,5cm, kira-kira seukuran bola golf. Dan muncul pula lebam di punggung tangan, juga lengan bawahnya.

Dokter kemudian mendiagnosisnya dengan infeksi yang disebut vibriosis yang disebabkan oleh bakteri Vibrio vulnificus.

Dan diagnosis tidak diragukan lagi ketika pria tua itu ternyata juga penderita diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal stadium akhir.

Lepuh yang muncul di sepanjang tangan dan lengan pria itu tak bisa disembuhkan. Meskipun pihak medis langsung melakukan penanganan, sayang luka di tangannya menjadi bisul dan menyebabkan pembusukan yang begitu parah hingga akhirnya diputuskan tangan itu harus diamputasi.

Meskipun ada upaya medis terbaik, mereka mengoperasi tangannya dan memberinya dua jenis antibiotik intravena, namun tetap kondisi pria itu memburuk lagi.

Dia mengembangkan ulkus dalam di tangannya yang menyebabkan nekrosis--kematian jaringan hidup yang dapat menyebar dan menyebabkan cedera yang tidak dapat diperbaiki.

Beli Sushi Lewat Jasa Titip? Ketahui Batas Waktu Penyimpanan agar Tetap Aman Dikonsumsi

Orang dengan diabetes memiliki risiko komplikasi dari ulkus kulit karena kondisi ini membatasi aliran darah dan nutrisi ke kulit sehingga perlu waktu lebih lama untuk sembuh, dan kadang-kadang tidak dapat sembuh sama sekali.

Sekitar 25 hari setelah makan makanan laut itu, pria itupun harus merelakan tangan kiri dan lengan bawahnya diamputasi untuk menghentikan penyebaran jaringan yang membusuk.

Bolehkah Makan Ikan Mentah Setelah Melahirkan?

Vibriosis diperkirakan mempengaruhi sekitar 80.000 orang Amerika setiap tahun, satu kasus per setiap 4.000 orang.

Sebagian besar orang menjadi terinfeksi dengan memakan makanan laut mentah yang terkontaminasi, seperti tiram atau kerang, atau dengan mengekspos luka yang ada ke air laut yang mengandung bakteri.

Komentar Pedas Nanakot Usai Insiden TikTokers Makan Sushi Basi Hasil Jastip dari Bali

Pasien dengan sistem kekebalan yang lemah pun akan sangat sulit untuk disembuhkan, apalagi pria ini juga mengidap komplikasi diabetesm penyakit ginjal juga darah tinggi.

Makanan Sushi

Tutorial Lengkap Membuat Sushi Tanpa Makisu: Cocok untuk Pemula

Sushi adalah salah satu makanan khas Jepang yang semakin populer di Indonesia. Namun, tidak semua orang memiliki alat khusus seperti makisu (tikar bambu) untuk menggulung

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024