Nila Moeloek Menteri Pertama yang Kunjungi Teluk Bintuni Papua Barat

Menkes RI, Nila Moeloek
Sumber :
  • Viva.co.id/Tasya Paramitha

VIVA – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila F. Moeloek menjadi menteri pertama yang mengunjungi Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. Tak heran sambutan begitu hangat diberikan oleh masyarakat setempat. Sejak pagi hari tadi, Nila tiba di Bandar Udara Steelkool, Teluk Bintuni, Rabu, 29 Agustus 2018.

Hibah Alkes untuk Penanganan Malaria di Papua, Ikut Disaksikan Wantimpres

Pantauan VIVA, Nila mendarat di Teluk Bintuni dengan pesawat Susi Air sekitar pukul 08.00 WIT. Ia lantas menuju Pelabuhan Bintuni untuk meninjau Kapal Apung, yang merupakan bagian dari program Rumah Sakit Masuk Kampung (RAMPUNG) milik RSUD Teluk Bintuni.

Dengan Kapal Apung, Nila melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Kampung Lama, di mana ia juga melihat pelayanan spesialis di Kapal Apung tadi. 

Nyamuk Anopheles, Penyebar Malaria di Cuaca Panas

Ia juga sempat berkunjung ke Posyandu Bintuni untuk meninjau kegiatan dan sistem pelaksanaan EDAT. Nila juga menyempatkan diri singgah ke SD Picetchi untuk meninjau pemberian imunisasi MR.

Menkes RI, Nila Moeloek

6 Fakta Nyamuk Anopheles, Penyebab Penyakit Malaria yang Mematikan

Ternyata ada alasan tersendiri di balik kunjungan Nila ke Teluk Bintuni. Ini lantaran prestasi yang telah ditorehkan Teluk Bintuni dalam bidang kesehatan, lewat metode menurunkan angka malaria yakni Early Diagnosis and Treatment (EDAT). Sistem EDAT tadi telah mendapatkan penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Juara Pelayanan Publik Wilayah Asia Pasifik Tahun 2018.

Sebagai informasi, EDAT merupakan sistem kerja sama pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah dan swasta untuk membentuk juru malaria kampung (JMK) atau spesialis malaria. Tujuan pembentukan JMK adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan masyarakat sehingga mampu mengidentifikasi, mencegah dan mengobati malaria.

Bupati Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Ir. Petrus Kasihiw, MT mengungkapkan rasa terima kasih atas kunjungan Nila. Ia mengatakan bahwa Nila merupakan menteri RI pertama yang menginjakkan kaki ke Teluk Bintuni.

“Ibu Menkes ini adalah satu-satunya menteri yang berkunjung ke sini. Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Teluk Bintuni kami menyampaikan selamat datang dan terima kasih atas kedatangan Ibu Menteri,” ucapnya di Teluk Bintuni, Rabu, 29 Agustus 2018.

Nila juga turut mengapresiasi prestasi yang dicapai Teluk Bintuni dalam bidang kesehatan. Menurutnya, EDAT mampu mengubah perilaku masyarakat untuk lebih sadar terhadap pentingnya mencegah dan mengobati malaria, penyakit yang dulu paling banyak diderita masyarakat Teluk Bintuni.

“Masyarakat jadi tahu kalau badannya enggak enak, demam, malarianya kambuh. Mereka akan datang. Jadi ini yang namanya perubahan perilaku. Pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi kesehatannya sendiri,” ucap Nila.

“Ini yang dinamakan revolusi mental. Enggak ada kan, yang mau sakit? Jadi kita semua ingin sehat,” katanya menambahkan.

Ia juga turut mengungkapkan kegembiraannya atas sambutan luar biasa dari pemerintah dan masyarakat Teluk Bintuni yang menurutnya membuat dirinya merasa seperti presiden.

“Saya merasa seperti presiden. Dadahan saja sepanjang jalan,” ujarnya sambil tertawa.

Patut diketahui, Teluk Bintuni adalah kabupaten terluas di Papua Barat, dengan luas 18.637 kilometer persegi, dan terdiri dari 24 distrik (kecamatan). Total ada sebanyak 78.357 penduduk di Teluk Bintuni.

[dok. YouTube Sekretariat Presiden]

SBY Pamit ke Jokowi Mau Tugas sebagai Penasihat Khusus Aliansi Malaria Global di Amerika

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu, 21 September 2024. Dalam pertemu

img_title
VIVA.co.id
21 September 2024