Hindari 7 Tipe Orang Ini Agar Kehidupan Percintaan Bahagia

Ilustrasi pasangan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Bisa dibilang, sebuah hubungan adalah tantangan. Sulit untuk mengetahui pasangan seperti apa yang dicari, dan adakah sinyal yang mengisyaratkan agar tak memulai hubungan dengan orang tertentu. 

Menjaga hubungan agar tetap langgeng, bukan perkara mudah. Hal ini tak luput dari karakter individu itu sendiri. Ada beberapa jenis orang yang sebaiknya memang dihindari menurut para ahli, seperti dilansir The List:

Mengatur dan cemburu

Dua bendera merah terbesar untuk diantisipasi dalam sebuah hubungan adalah cemburu dan suka mengontrol. Ahli dari Clinical Psychology Associates of North Central Florida mengatakan bahwa ada perbedaan antara cemburu ringan dan penyakit cemburu. Jika cemburu ringan adalah hal yang umum dan sering memotivasi pasangan untuk melindungi ikatan dengan pasangan, penyakit cemburu lebih merusak. 

"Kecemburuan pasangan bisa membuat tersanjung awalnya, itu bisa dianggap sebagai tanda betapa besar kepedulian atau keterikatan mereka. Tapi jika semakin dalam, itu akan mengerikan dan menjadi posesif," kata Psikologi klinis, Andrea Bonoir, Ph.D.

Dan, rasa cemburu pasangan ini kerap dikaitkan dengan keinginan untuk mengendalikan, dan kadang ini bisa di luar batas. Dalam situasi seperti ini, salah satu pasangan menggunakan cara memaksa untuk melucuti kebebasan pasangan, hak dasar seperti hak untuk membuat keputusan tentang teman, penampilan. 

Untuk menghindari mendapatkan pasangan seperti ini, Bonoir merekomendasikan untuk mencari tahu tanda-tanda seperti ancaman, membuat cinta atau ketertarikan berdasar perilaku atau penampilan, menggunakan rasa bersalah sebagai alat manipulasi, memata-matai, dan merasa tak berharga untuk cinta mereka. 

Narsisis

Usai Dijodoh-jodohkan dengan Justin Hubner, Jennifer Coppen: Aku dan Dia...

Orang dengan gangguan kepribadian narsisis (NPD) disebut sebagai kondisi mental, di mana orang mementingkan urusan mereka, perlu diakui dan diperhatikan secara berlebih, kurang empati pada orang lain. 

Hubungan dengan pasangan seperti ini akan membuat kata-kata kotor, berbohong, dan menipu, marah, mengabaikan. Situasi seperti ini bisa menjadikan pasangan menggila, jika bersama dengan pribadi narsisis. Bahkan, mereka sering menyadari kepercayaan diri mereka perlahan dikikis oleh pasangan. 

Sikap Gentleman Denny Sumargo, Siap Urus Sendiri Kisruh Donasi Agus Salim Jika Bantuan Kemensos Gagal

Cara terbaik menghindari pasangan seperti ini, Sherri Heller, pekerja sosial mengatakan bahwa bendera merah utama seorang narsisis yang perlu diperhatikan adalah betapa mahir mereka dalam membujuk. Ketika narsisis sudah menemukan target, mereka akan terus mengasah diri tepat pada orang yang akan mereka bujuk. 

Pribadi yang suka konflik

Keyakinan Cak Lontong Pilkada Jakarta Satu Putaran

Tidak seperti NPD, kepribadian yang sangat senang konflik atau high conclict personality tidak secara jelas disebut sebagai gangguan, tapi menurut Psychological Care and Healing Center, high conflict personality mendapat kesenangan dari konflik bersama orang lain. Mereka sangat baik dalam hal taktik menyebarkan seperti menyalahkan orang lain. 

Menurut pengacara perceraian, Bill Eddy, karakteristik orang seperti ini umumnya sulit ditemukan. Dan, biasanya pasangan akan menutupi perilaku ini hingga pasangan berkomitmen dengan mereka, jadi mereka akan sangat baik, perhatian dan luar biasa hingga mereka merasa hubungan cukup aman untuk membuat mereka melepaskan topeng. 

Untuk terhindar dari pasangan seperti ini, Eddy merekomendasikan untuk menunggu setidaknya satu tahun sebelum membuat komitmen besar seperti tunangan, menikah, membeli rumah, memiliki anak. Eddy juga mengatakan bahwa penting untuk mendengar apa kata emosional bukan otak, tentang pasangan. Dan waspadai usaha apapun untuk memperlakukan orang dengan tidak hormat atau penuh kebencian. 

Kepribadian emosional

Natalie Stanish, terapis keluarga dan pernikahan juga merekomendasikan untuk menghindari orang seperti ini. Mereka umumnya mudah terpicu, mudah marah, mudah frustasi, sedih, sangat mudah terluka, dan bereaksi besar atas suatu hal yang tidak perlu reaksi besar. Menjalin hubungan dengan orang seperti ini akan membuat diskusi sebagai hal yang bermasalah. 

Takut komitmen

Adalah orang yang takut berkomitmen ketika ada dalam sebuah hubungan, dan menghindari membuat rencana hubungan jangka panjang, berdiskusi tentang mengubah status dalam sebuah hubungan, atau takut mengatakan pada teman dan keluarga tentang hubungan.

Dr. Berit Brogard menjelaskan, orang yang menghindari komitmen, mereka biasanya ketakutan itu dihubungkan dengan membuat janji pada orang lain. Membuat rencana masa depan misalnya, menjadi penyebab ketakutan terbesar bagi orang yang menderita phobia komitmen. Mereka akan menghindari percakapan tentang status dalam hubungan.

Brogard mengatakan bahwa orang yang takut komitmen cenderung tidak memiliki banyak teman dekat, tidak bisa diprediksi dan menggunakan banyak kata seperti mungkin, kemungkinan, ketika bicara. 

Berpikiran sempit

Orang yang tidak fleksibel, berpikrian sempit memiliki opini hitam putih atas banyak hal, cenderung mudah mematikan pendapat orang lain, dan akan menghindari bertanya atau mendapat informasi lebih, pikiran ataupun kepercayaan. 

"Ini sebenarnya melukai sebuah hubungan ketika kita berhenti merasa bebas dan terbuka untuk mengembangkan ketertarikan," kata Lisa Firestone, penulis Psychology Today

Pengkritik

Ada banyak perbedaan besar antara kritik membangun dan kritik bawel. Dan, jika pasangan terus menerus mengatakan tentang apa yang harus dilakukan dan tidak, atau tidak mendukung apapun yang ingin dilakukan, ini bisa jadi pertanda bahwa mereka ingin mengubah pasangan menjadi apa yang mereka suka. 

Orang yang merendahkan, menjadikan lelucon, membuat merasa betapa buruk seseorang, adalah orang yang sangat buruk untuk sebuah hubungan. 

Sebaiknya perhatikan tandanya, seperti ketika terluka, tertekan atau frustasi, apakah mereka memberi dukungan atau justru merasa lebih buruk?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya