Penting, Pertolongan Pertama Tangani Gigitan Anjing Rabies
- REUTERS/Jason Lee
VIVA – Penyakit rabies atau anjing gila memang sudah jarang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Namun, di wilayah lainnya, masih ada yang rentan terjangkit penyakit rabies yang mematikan tersebut.
Di Pulau Jawa, penyakit rabies sudah hampir punah dan masyarakatnya bersih dari anjing liar yang gila. Namun, di pulau lainnya seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi masih sangat memungkinkan terjangkit penyakit rabies.
"Sumatera utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, dan NTT masih cukup banyak ditemukan penyakit rabies. Ini terjadi karena masyarakatnya yang memakan anjing atau memelihara anjing," ujar Direktur P2P Tular Vektor dan Zoonotik, Ditjen P2P Kemenkes, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc, saat ditemui VIVA baru-baru ini.
Masyarakat yang mengonsumsi daging anjing, jika di dalam tubuhnya sedang mengalami luka, maka virus rabies akan langsung melekat di darahnya. Sama halnya ketika anjing gila menggigit bagian tubuh manusia, virus bisa langsung masuk ke dalam darah.
"Virus itu nantinya akan menuju ke susunan saraf otak melalui darah. Jika sudah menimpa otak, virus itu akan langsung mematikan manusia," kata dia.
Maka dari itu, Jane menegaskan agar masyarakat yang memelihara anjing bisa rutin memberikan vaksin secara teratur. Tak hanya itu, saat anjing gila menggigit, disarankan langsung membilasnya dengan air mengalir dan sabun.
"Kalau terlanjur tergigit, cepat cuci dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit. Virusnya bisa langsung mati. Setelah itu bawa langsung ke puskesmas,” ucapnya.