Waspada Rabies, Kenali Gejalanya
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA – Penyakit rabies biasanya dikenal dengan sebutan penyakit anjing gila. Penyakit ini menyerang saraf otak manusia dan bisa mematikan dalam waktu sekejap. Virus penyakit rabies yaitu Lyssavirus dan yang sangat menular. Penyakit rabies sendiri bersifat akut atau sementara, namun karena menyerang susunan saraf hewan dan manusia, bisa sangat mematikan.
"Kalau ada gigitan di tubuh dari anjing dengan penyakit rabies, virusnya masuk ke saraf otak. Jika sudah kena otak, maka 100 persen pasti mati. Makanya, Angka kematian penyakit rabies yaitu 100 persen," ujar Direktur P2P, Tular Vektor dan Zoonotik, Ditjen P2P Kemenkes.dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc, di Gedung Kemenkes RI, Kamis sore, 23 Agustus 2018.
Saat gigitan anjing gila tersebut langsung di area leher atau kepala, lanjut Jane, virus tersebut akan langsung mencapai ke otak dan menyebabkan kematian. Ini biasanya sangat lumrah terjadi pada anak-anak, akibat postur tubuhnya yang masih pendek.
"Ini penyebab anak-anak yang digigit anjing rabies, langsung meninggal, karena kepala dan lehernya mudah digigit anjing. Virus bisa langsung menuju otak dalam waktu cepat," kata dia.
Untuk itu, Jane mengatakan bahwa masyarakat harus mewaspadai ciri-ciri anjing gila di sekitar lingkungan. Terlebih, banyaknya anjing liar yang dibiarkan oleh pemiliknya di beberapa daerah tertentu di Tanah Air, membuat penyakit rabies masih sangat rawan terjadi.
"Gejala khas pada anjing gila yaitu gelisah dan takut cahaya atau sinar. Sifat virus itu akan cari ke mangsa lain agar virus bisa berkembangbiak, makanya anjing akan mencari mangsa untuk menggigit."