Kurang Tidur Bisa Bikin Seseorang Kesepian
- Pixabay/Wokandapix
VIVA – Semua orang sudah tahu kalau tidur yang cukup sangat dibutuhkan tubuh. Tapi, dorongan untuk mengintip linimasa media sosial atau sekadar menonton serial baru lewat layanan video streaming, membuat tidur Anda terus tertunda hingga mencapai dini hari.
Padahal, sebuah studi baru menyatakan bahwa ketika Anda kurang tidur, kemungkinan besar akan merasa lebih kesepian. Parahnya, Anda bisa menularkan rasa kesepian itu pada orang lain.
Jadi, jika terus mempertahankan kebiasaan tidur yang buruk ini, Anda akan merasa lebih lelah, kesepian, dan terisolasi secara sosial.
Dilansir laman Metro, para peneliti mengumpulkan 18 orang dewasa yang sehat, yang berusia 18-24 tahun, kemudian menantang mereka mengerjakan tugas setelah mereka tidur normal di malam harinya, dan sekali lagi setelah mereka kurang tidur semalaman.
Tugas itu meliputi 'jarak sosial', yang meminta para partisipan mengatakan pada orang lain untuk berhenti ketika mereka terlalu dekat.
Ternyata, para partisipan menjaga jarak cukup besar dengan orang lain ketika mereka kurang tidur. Ketika mereka mendapatkan tidur yang cukup, mereka cukup nyaman dengan orang yang mendekat pada mereka, antara 13-18 persen.
Melalui pemindai otak, para peneliti menemukan bahwa orang yang kurang tidur melihat orang lain sebagai ancaman. Jadi, artinya ketika lelah, Anda mungkin akan mengisolasi diri dan tidak mempercayai orang lain.
Untuk mengetahui apakah temuan itu berlaku pada kehidupan nyata, para peneliti meminta 140 orang melacak tidur mereka selama dua malam. Mereka yang tidurnya buruk melaporkan bertambahnya perasaan kesedihan di hari berikutnya.
Semakin lelah, semakin kesepian Anda merasa, dan akan membuat diri Anda terisolasi sebagai akibat dari kelelahan, yang kemudian membuat semakin kesepian. Ini merupakan siklus yang sangat buruk.
Tapi, apa yang benar-benar mengkhawatirkan adalah siklus itu bisa menyebar pada orang yang tidurnya cukup. Para peneliti meminta 1.000 orang menonton video para partisipan yang diwawancarai apakah mereka kurang tidur atau tidur cukup.
Kemudian meminta mereka untuk menilai partisipan dalam bentuk kesepian dan apakah mereka ingin bekerja sama dengan mereka.
Mungkin tidak terlalu mengejutkan kalau orang yang kurang tidur dipandang lebih kesepian dan kurang bergairah untuk bekerja. Tapi, apa yang menarik adalah orang yang menonton video melaporkan merasa kesepian juga setelah menonton wawancara dengan orang yang kurang tidur.
Ini menunjukkan bahwa kita bisa menularkan perasaan kesepian hanya dengan rasa kelelahan. Tidak heran jika kita merasa sangat lelah dan terisolasi.
Pemimpin penelitian Eti Ben Simon mengatakan, tanpa tidur yang cukup, kita akan tersingkirkan dari kehidupan sosial, dan kesepian dengan cepat akan datang.
Tapi, kabar baiknya adalah, mereka yang tidur cukup melaporkan merasa tidak terlalu kesepian keesokan harinya. Mereka juga tidak merasa terancam dengan kehadiran orang lain, kecemasan berkurang, dan lebih menarik secara sosial di mata orang lain.