Periksakan Anak ke Posyandu dan RS, KMS Wajib Dibawa
- VIVAnews/Tudji Martudji
VIVA – Kartu Menuju Sehat (KMS), selama ini bermanfaat sebagai salah satu panduan bagi para orangtua untuk memantau tumbuh kembang si kecil. Namun, ada kecenderungan dari para orangtua yang menganggap sulit untuk mencatat tumbuh kembang anak melalui KMS.
Selama ini, banyak orangtua yang hanya membawa KMS ketika berkunjung ke Posyandu tiap bulan. Padahal, menurut dr. Margaretha Komalasari, Sp.A dari Brawijaya Women & Children Hospital, KMS juga harus dibawa saat memeriksakan anak ke dokter.
"Jadi KMS itu juga perlu dibawa ketika pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan anak. Kalau misalnya ganti rumah sakit dan record-nya tidak tercatat, akhirnya dokter tidak tahu dengan pasti kondisi anak," ungkap Margaretha saat ditemui VIVA di acara Teman Bumil, di kawasan Thamrin Jakarta Pusat, Rabu 15 Agustus 2018.
Menurutnya, membawa KMS saat memeriksakan anak ke dokter juga penting untuk melihat kurva pertumbuhan dan perkembangan anak, menyesuaikan dengan usia. Sehingga ketika ada suatu masalah pada tumbuh kembang akan lebih mudah untuk diintervensi.
"Semakin dini masalah tumbuh-kembang didiagnosis, kemungkinan bisa diperbaikinya semakin besar," kata dia.
Sebagai informasi, dalam survei yang dilakukan Teman Bumil, aplikasi untuk ibu Indonesia, pada 1.200 orangtua, ditemukan bahwa hanya 37 persen orangtua yang rutin memantau tumbuh-kembang si kecil tiap bulan. 2,6 persen lainnya rutin mencatat tumbuh-kembang si kecil tiap minggu, serta sebanyak 3,7 persen tidak pernah melakukannya.
Sedangkan, sebanyak 42 persen hanya memantau ketika kunjungan ke dokter. Kecenderungan orangtua untuk mencatat tumbuh-kembang anak di KMS kadang menyulitkan. Sebanyak 23 persen responden kesulitan mengingat jadwal imunisasi si Kecil, karena KMS hilang. Sementara 98 persen responden mengatakan akan sangat terbantu dengan KMS digital yang bisa diakses lewat gadget.