Cara Cegah Parkinson, Penyakit Saraf yang Mengintai Pria
- Pixabay/ Geralt
VIVA – Penyakit parkinson merupakan degenerasi sel saraf yang terjadi secara bertahap pada otak bagian tengah. Otak bagian tengah ini berfungsi sebagai pengatur gerakan tubuh.
Gejala yang paling sering tampak pada penderita parkinson, yaitu berupa tremor atau gemetaran, konstipasi, kehilangan penciuman, cemas, depresi. Sehingga penderitanya kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
Sejumlah tokoh dunia tercatat pernah mengidap parkinson, antara lain; Muhammad Ali, Yasser Arafat, serta Hitler. Pada tahun 1984, Muhammad Ali resmi menggantung sarung tinjunya setelah didiagnosa mengalami parkinson.
Meski mengganggu, penyakit parkinson tidak menyebabkan kematian. Demikian seperti dijelaskan ahli saraf Dr. dr. Salim Haris, Sp.S(K), FICA., di acara Ayo Hidup Sehat tvOne, Senin, 13 Agustus 2018. "Parkinson tidak akan menyebabkan kematian, tapi dampaknya bisa," katanya.
Maksud dampak parkinson adalah ketika fungsi kognitif dan motorik pengidapnya tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga menghambat pergerakan dan aktivitas sehari-hari.
Dr. Salim juga menegaskan bahwa parkinson bisa timbul karena warisan genetik maupun faktor gaya hidup. Pria berisiko lebih tinggi terserang parkinson ketimbang wanita. "Karena wanita punya hormon estrogen yang melindunginya," katanya.
Semua kategori usia bisa terkena parkinson, tak peduli tua maupun muda. Jika di dalam keluarga ada yang memiliki riwayat parkinson, maka perlu waspada, karena risiko terkena lebih tinggi.
Untuk mencegah parkinson, Dr. Salim menyarankan amalan gaya hidup sehat. Hindari pestisida, misalnya yang terdapat pada sayur dan buah. Jadi, saat mencuci buah dan sayur, harus benar-benar bersih menggunakan air mengalir.
Selain itu, hindari makanan yang terkontaminasi formalin, serta jauhi udara yang tercemar zat pembunuh nyamuk.