Fantasi Seks Liar, Ini yang Terjadi Jika Anda Bercinta di Luar Angkasa
- Pexels/Burst
VIVA – Bicara soal seks, beragam fantasi liar kerap kali muncul dalam benak banyak orang. Mulai dari posisi seks, hingga tempat tak biasa untuk melakukan hubungan intim.
Tapi pernahkah Anda memiliki fantasi untuk berhubungan intim di luar angkasa. Meski seks di ruang angkasa mungkin terdengar seperti ide yang menantang, dalam praktiknya hal ini mungkin akan jauh lebih sulit daripada yang dipikirkan.
Salah satu tantangan terbesarnya ialah gravitasi. Ketika Anda dan pasangan mencoba untuk penetrasi, total gravitasi yang hilang membuat sulit bagi dua tubuh untuk tetap terhubung. Kurangnya gravitasi dapat menyebabkan mual, pusing, keringat, dan kelelahan juga.
Di ruang angkasa kita juga mengalami risiko degenerasi otot dan melemahkan tulang, sampai pada titik di mana mereka bisa patah. Selain itu, siklus tidur yang benar-benar tidak sinkron, mengakibatkan kurang tidur dan perubahan suasana hati yang parah.
Kekuatan alam lain yang akan menjadi kacau adalah sirkulasi Anda, yang akan membuat lebih sulit untuk terangsang. Di bumi, gravitasi menjaga cairan tubuh Anda tetap di tempatnya, tetapi di ruang angkasa Anda mungkin terlihat seperti wajah lalat, karena wajah Anda akan membengkak, seperti halnya jantung Anda. Jantung yang bengkak akan menurunkan denyut nadi Anda dan memperlambat sirkulasi darah.
The National Aeronautics and Space Administration (NASA), mengatakan bahwa sistem kardiovaskular menjadi malas di ruang angkasa, dan ini menimbulkan bahaya serius ketika astronot kembali ke Bumi dan mengalami gravitasi lagi.
Sebuah tim ilmuwan di University of Waterloo di Kanada mengembangkan program eksperimental - Cardiovascular and Cerebrovascular Control on Return from the International Space Station (CCISS).
Tujuan dari percobaan yang sedang berlangsung ini, adalah untuk menemukan praktik terbaik untuk mengurangi dampak dari sangat sedikit atau tidak ada gravitasi pada sistem kardio dan serebrovaskular astronot.
Tentu saja, ada faktor lain, seperti privasi, yang bisa menjadi masalah bagi astronot, karena pesawat ulang-alik tidak memiliki kamar tidur terpisah untuk setiap anggota tim.