Kenali Kulit Batita, Rapuh dan Cenderung Kering

ilustrasi bayi.
Sumber :
  • Pixabay/woodypino

VIVA – American Academy of Family Physicians [AAFP] menjelaskan bahwa gangguan kulit adalah salah satu keluhan yang paling sering dialami bayi dengan prevalensi mencapai 70 persen sehingga menjadi sumber kekhawatiran yang besar bagi orangtua. 

Ingin Atasi Kulit Kering dan Sensitif, Arbani Yasiz Malah Jadi Eksekutif di Perusahaan Skincare

Sejak lahir dan selama masa pertumbuhan, tak jarang bayi menderita gangguan kulit. Ruam ASI, ruam popok, iritasi dan kemerahan umum terjadi karena kulit bagi lebih sensitif dan rentan terhadap lingkungan sekitarnya.

"Saat-saat merawat bayi seharusnya menjadi momen keakraban yang spesial antara ibu dan anak. Namun tidak jarang momen ini terganggu karena timbulnya kekhawatiran akan banyaknya gangguan kulit yang dapat menimpa bayi," ujar Brand Manager Mustela Indonesia, Mohamad Nurhadi, dikutip dari rilis Mustela, Rabu 8 Agustus 2018.

5 Kebiasaan "Sehat" yang Justru Mengakibatkan Penuaan Dini pada Wanita, Cek Faktanya!

Bekerja sama dengan dokter spesialis kulit, anak, toksikologi, alergi, ginekolog dan apoteker, Mustela melakukan terobosan terbaru melalui riset terhadap kulit dari 200 bayi. Riset tersebut dilakukan selama lebih dari 10 tahun.

Hasil dari riset Mustela yang dipublikasi di British Journal of Dermatology menunjukkan bahwa kulit bayi berumur 0-2 tahun memiliki beberapa perbedaan utama dibandingkan kulit dewasa.

Bukan Jelang Tidur, Ini Waktu yang Paling Baik Buat Pakai Skincare Malam

Pertama, lapisan pelindung kulit bayi masih belum matang dan sangat rapuh. Sehingga kulit bayi perlu dilindungi dan diperkuat. 

Kemudian, kulit bayi di bawah 2 tahun juga cenderung kering, sehingga perlu terus dijaga kelembapannya sejak lahir. Riset Mustela juga menemukan bahwa kulit bayi menyimpan kekayaan stem cell yang berperan untuk regenerasi kulit dan menentukan kualitas kulit saat dewasa nanti.

Akan tetapi, karena berbagai faktor lingkungan seperti polusi udara, sinar UV dan penggunaan bahan kimia, jumlah stem cell kulit menurun drastis sejak bayi lahir hingga usianya 2 tahun. Riset mustella menemukan bahwa bayi terlahir dengan jenis kulit yang berbeda-beda. 

"Kita harus paham, masing-masing bagi mempunyai karakteristik kulit yang berbeda, dan tentu mempunyai kebutuhan perawatan yang berbeda juga. Perawatan kulit yang tepat akan menjamin kebutuhan kulit bagi terpenuhi, sekaligus menjaga kualitas kulit sampai dewasa nanti," jelasnya.

Ilustrasi jerawat/kulit kering berjerawat.

Cegah Kulit Kering di Musim Hujan dengan 5 Langkah Mudah Ini!

Musim hujan bikin kulit kering dan kusam? Simak 5 cara mudah menjaga kulit tetap lembap dan sehat, dari pemilihan pelembap hingga perlindungan ekstra dari cuaca!

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024