Alasan Indonesia Tak Gunakan Vaksin MR Dari China
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA – Vaksin Measles Rubella (MR) yang digunakan, diimpor dan diproduksi dari India. Meski sempat akan memilih vaksin MR yang berasal dari China, nyatanya Badan POM mempermasalahkan standar vaksin tersebut.
Perlu diketahui, vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan. Ini berfungsi untuk menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Indonesia sempat akan menggunakan vaksin MR yang berasal dari China dan India. Namun, yang dipilih kini hanya dari India. Dalam rilis Badan POM RI, vaksin rabies dan vaksin difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) yang diproduksi oleh Industri Farmasi Changsheng Biotechnology di China telah dihentikan produksinya dan ditarik dari peredaran.
Hal ini dilakukan karena vaksin tersebut tidak sesuai standar. Berdasarkan data di BPOM RI, vaksin produksi Changsheng Biotechnology China tersebut tidak lagi terdaftar di Indonesia.
Vaksin impor sendiri hanya dapat diedarkan di Indonesia setelah melalui tahapan sampling, pengujian laboratorium serta evaluasi seluruh data keamanan vaksin oleh BPOM RI.
"Hal ini sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM Nomor 30 tahun 2017 tentang Pemasukan Obat dan Makanan ke dalam Wilayah Indonesia," dikutip dari siaran pers, Jumat 3 Agustus 2018.