Tips Membantu Anak Hadapi Kehilangan dan Duka Cita

Ilustrasi anak yang mengalami bullying.
Sumber :
  • Pisabay/ anemone123

VIVA – Kematian dan kehilangan orang tersayang (orang tua, anggota keluarga, teman atau tetangga) adalah kejadian yang tragis, namun tidak terhindarkan dalam hidup. 

Dengan kehilangan, datang pula kedukaan dan kesedihan. Bahkan bagi orang dewasa, emosi-emosi ini tidak mudah dihadapi. Terlebih lagi bagi anak-anak atau remaja, perasaan tersebut bisa membuat mereka merasa bingung atau kewalahan.
 
Reaksi seorang anak terhadap kematian seseorang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk usia, kepribadian, keluarga, agama, dan komunitas. 

Tapi, satu hal yang kita ketahui pasti adalah dukungan yang diberikan dalam situasi sulit ini akan berdampak besar pada kemampuan mereka menghadapi kehilangan di kemudian hari. Karena itu, berikut ini adalah beberapa saran dan tips dari Rachel House, bagaimana cara membantu anak menghadapi kehilangan dan kedukaan. 
 
Terbuka dan jujurlah

Tentu tidak ada orang yang suka memberitakan kabar buruk, namun mau tidak mau, kabar tersebut harus disampaikan kepada anak. Jika kita menunda memberikan kabar buruk, anak tersebut bisa saja mendengar dari orang lain. 

Karena itu, terbukalah mengenai apa yang terjadi. Meskipun kita tidak perlu memberi tahu tiap rinci kejadian, namun paling tidak kita perlu memberi tahu mereka bahwa salah satu orang yang mereka sayangi telah meninggal dunia. 
 
Dengarkan dan bicaralah dengan mereka

Anak-anak memerlukan waktu dan rasa aman supaya mereka dapat mengekspresikan perasaan mereka. Bersiaplah untuk mengulang percakapan yang sama beberapa kali, karena anak-anak memerlukan waktu lebih untuk mencerna informasi yang mereka dengar. Selain memberikan respons yang konsisten, Anda juga harus sabar, terbuka, dan jujur dalam tiap jawaban yang Anda berikan. 
 
Libatkanlah mereka

Jika dirasa pantas, libatkanlah anak-anak dalam pengambilan keputusan; contohnya dengan memberikan mereka pilihan untuk hadir atau tidak hadir dalam acara pemakaman atau ritual berkabung lainnya. Pastikan mereka memiliki kesempatan untuk mengekspresikan emosi atau memori dari orang tersayang mereka.

Berikan rasa aman dan perlindungan

Misteri 40 Hari Setelah Kematian: Buya Yahya Jelaskan Soal Kunjungan Arwah

Kematian dapat mengancam rasa aman dan kendali seorang anak. Sangat penting bagi orangtua untuk memenuhi tiap kebutuhan fisik dan emosional anak dalam menghadapi rasa kehilangan ini. Cobalah untuk menjaga rutinitas dan menetapkan batasan perilaku yang tegas, namun adil. 

Berikan ruang untuk berekspresi

Hari Jantung Sedunia, Hanya Ratusan Dokter di Indonesia yang Bisa Katerisasi Jantung

Anak-anak cenderung merespons baik terhadap bentuk ekspresi kreatif. Ada berbagai macam aktivitas yang dapat dilakukan anak untuk memproses serta mencurahkan kesedihan mereka dengan beberapa cara seperti:

1. Menggambar dan melukis
2. Membaca dan mendongeng
3. Menulis puisi atau surat kepada orang yang sudah meninggal
4. Membuat kerajinan seperti kolase atau mengumpulkan barang peninggalan almarhum.
5. Bermain musik 

Fakta Baru Kasus Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istri, Ada Bukti Kekerasan Fisik

Yakinkan

Bersamaan dengan berita buruk, yakinkan anak-anak mengenai keberadaan mereka dan keberadaan Anda bagi dia. Ulangi secara teratur untuk meyakinkan seorang anak.

Ilustrasi hamil/ibu hamil/USG.

Angka Kematian Ibu dan Bayi Tinggi, Ini Dua Faktor Utama Penyebabnya

Upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024