UGD Baru untuk Atlet Asian Games 2018 Dilengkapi Alat Medis Canggih
- VIVA/Anisa Widiarini
VIVA – Siloam resmikan Rumah Sakit Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam di Palembang. Tak hanya terbuka bagi umum, RS Siloam Sriwijaya UGD 24 Jam ini nantinya diperuntukkan sebagai layanan kesehatan khususnya bagi para atlet internasional yang berlaga di kota Palembang di dalam pesta olahraga Asian Games 2018.
Direktur RS Siloam Sriwijaya, Dr Hariyanto SE.MM, mengatakan selama perhelatan Asian Games, RS Siloam Sriwijaya UGD 24 Jam ini akan beroperasi untuk memberikan bantuan penanganan kecelakaan tingkat pertama, khususnya bagi para atlet.Â
"Layanan yang tersedia, ambulans 24 jam yang didukung oleh staf medis gawat darurat yang terlatih dan kompeten serta dilengkapi dengan peralatan medis untuk menangani kasus kegawatdaruratan, seperti serangan jantung, stroke, dan perdarahan berat," ujarnya saat peresmian RS Siloam Sriwijaya UGD 24 Jam di Palembang Sumatera Selatan, Sabtu, 28 Juli 2018
Tak hanya itu, ditemui di tempat yang sama Kepala Medik RS Siloam Sriwijaya, dr Anton Suwindro, mengatakan meski kecil, UGD 24 Jam ini memiliki fasilitas yang cukup mumpuni seperti laboratorium, farmasi, dan x-ray. Selain itu, tenaga medisnya adalah dokter umum yang kompetensinya minimal pernah mengikuti emergency medical training.Â
"UGD ini kecil luasnya hanya 240 meter persegi, tapi fasilitas bintang lima."Â
Uniknya ini memiliki kelengkapan layaknya rumah sakit. "Kami punya mini ventilator, selama ini ventilator hanya ada di ICU (Intensif Care Unit). Mini ventilator ini fungsinya menstabilkan pasien sebelum dirujuk untuk mencegah kerusakan lebih berat. Kita bisa mengatasi di bawah 2 jam jika di sini sudah stabil baru dibawa ke RS," ujar dr Anton.
Fasilitas lain juga disediakan seperti x-ray yang ramah lingkungan. "Hasil ronsennya bisa berupa CD dan ramah lingkungan. Pakai film tapi tak perlu dicuci, menghindari ada limbah terbuang."
Setelah Asian Games 2018 ia menyatakan UGD tersebut akan tetap beroperasi melayani masyarakat. "Setelah Asian Games 2018 akan tetap beroperasi. Kami sudah bicara dengan kepala (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) BPJS Palembang mereka sudah meninjau kelengkapanya. Insya Allah bisa sebagai Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pelayanan primer," ujarnya.