Cedera saat Olahraga Jangan Dipijat, Bisa Makin Parah
- Ayo Hidup Sehat
VIVA – Niatnya, sih, supaya sehat, tapi bagaimana jika aktivitas olahraga justru menimbulkan malapetaka? Misalnya, terkena cedera saat latihan fisik. Sebuah penelitian mencatat bahwa sebanyak 13 persen orang pernah mengalami cedera saat olahraga lho.
Reni, salah satunya. Wanita yang gemar olahraga lari dan sering mengikuti event marathon ini pernah mengalami cedera pada bagian kaki.
"Awalnya coba-coba, kemudian saat lari, engkel kiri jatuh dan keseleo. Efek kakinya jadi bengkak. Setiap dipakai lari sangat pedih dan terasa terbakar," kisah Reni di acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Jumat, 27 Juli 2018.
Cedera kaki yang dialami Reni tak menyurutkan gairahnya berolahraga. Dengan kondisi kaki yang belum pulih total, Reni tetap menjalankan kegemarannya berlari.
"Tapi saya teruskan lari, tiap berhenti saya kompres, karena saya paksa, efek sakitnya terus berlanjut," cerita Reni. "Hingga saya cedera yang ketiga kalinya, biasanya kalau keseleo paling dikasih minyak saja terus sembuh, sekarang tahu kalau cedera itu enggak boleh dipijat, tapi lebih ke ice-ing (dikompres es)," ujar Reni menambahkan.
Dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Sophia Have, Sp.KO menegaskan, jika terjadi cedera pada bagian tubuh tertentu, pertama kali yang harus dilakukan adalah memberi proteksi bagian itu.
"Jadi kalau ada cedera olahraga, pertama harus memproteksi daerah yang kena cedera. Supaya tidak semakin parah kondisinya," kata dr. Sophia.
Selama ini tak sedikit masyarakat menganggap bahwa jika terjadi cedera, maka area cedera itulah yang kemudian diberi pertolongan dengan dipijat. Padahal tindakan itu seharusnya dihindari.
"Saat cedera, darah mengumpul di area itu. Misalnya, lokasi cedera di pergelangan kaki, jangan sampai area itu yang dipijat. Sama sekali tidak boleh," kata dr. Sophia.
“Jika penanganan cedera tidak dilakukan dengan benar dan tepat, risiko buruk bagi pelari bisa jadi semakin parah," katanya.
Tips menghindari cedera saat olahraga lari:
- Persiapan memadai
"Biasanya orang lupa persiapan. Saat akan berlari, yang diandalkan cuma kecepatan saja, padahal semua unsur kebugaran harus diperhatikan. Bukan cuma endurance atau stamina tapi juga strength," kata dr. Sophia.
- Protein dan karbohidrat
Asupan nutrisi mutlak diperlukan sebagai bahan bakar tubuh saat berlari.
- Peregangan
Pastikan melakukan peregangan yang memadai sebelum mulai berlari. Ibarat mobil, sebelum digunakan perlu dipanaskan terlebih dahulu. Begitu juga dengan tubuh. "Jadi harus peregangan yang sesuai, supaya sendinya sudah anget duluan," kata dr. Sophia.