Jangan Malas Ganti Pisau Cukur, Bisa Kena Hepatitis
- pixabay/kropekk_pl
VIVA – Karena alasan mahal, sebagian orang memilih untuk tidak mengganti pisau cukur. Satu pisau cukur, terus-menerus dipakai hingga rusak. Tahukah Anda? Pisau cukur perlu diganti secara berkala.
Bukan hanya karena alasan kebersihan, tetapi untuk alasan keamanan. Jika pisau itu tumpul, berkarat, atau ada kotoran yang menempel di sela-sela pisau, itu artinya harus diganti.
Jika Anda melihat pisau cukur mulai tumpul, itu perlu diganti dengan pisau cukur yang lebih tajam. Karena semakin tumpul, semakin keras Anda harus menekannya pada kulit. Sehingga semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan luka yang menyebabkan infeksi.
Perusahaan cukur Gillette menyarankan untuk mengganti pisau cukur setelah paling banyak dipakai 10 kali.
Selain itu, untuk memastikan pisau cukur bertahan hingga 10 kali pemakaian, Anda sebaiknya mencukur menggunakan krim. Bilas pisau sebelum silet kering, serta menyimpannya di tempat yang kering, seperti lemari kamar mandi, agar pisaunya tidak berkarat.
Selain harus menjaga kebersihan dan keamanan alat cukur, penting untuk berhati-hati saat mencukur. Jangan terburu-buru.
Menurut Dr Cynthia Bailey, pisau cukur juga bisa membawa kuman seperti hepatitis, candida ragi, dan jamur yang menyebarkan herpes dan kutil.