Geli-geli Enak, Tren Pijat Ular Terapi Jitu Kurangi Stres
- Uriel Sinai/Getty Images
VIVA – Selama ini ada berbagai macam cara untuk mengurangi stres, seperti misalnya meditasi dan yoga. Namun baru-baru ini ada tren terapi yang unik dengan menggunakan ular. Terapi ini diklaim juga mampu menyembuhkan stres, migrain dan beberapa penyakit lainnya.
Dalam terapi ini, seokor ular akan dibiarkan menjalar pada tubuh peserta atas perintah 'pendeta ular' yang mengaku dirinya sendiri sebagai 'fasilitator' antarspesies. Perawatan ini dimaksudkan untuk membantu menenangkan migrain, menghilangkan stres dan memperbaiki aliran darah di sekitar tubuh.
Dilansir Nypost, setelah peningkatan popularitas di seluruh Asia, khususnya di Indonesia dan Filipina, prosedur yang tidak biasa ini telah masuk beberapa negara, termasuk Brasil, Rusia, Israel, dan Amerika.
Seorang pendeta ular bernama Serpentessa mengaku memilih pekerjaan itu untuk menjawab lonjakan keinginan terapi ular. Bekerja di Dreaming Goddess di Poughkeepsie, New York, Serpentessa memiliki spesialisasi sebagai ‘fasilitator interspesies’ selama 25 tahun dan mengaku telah merawat lebih dari 20.000 orang hingga saat ini.
Dia mengakui bahwa rasa takut pada ular atau ophidiophobia sering dianggap fobia paling umum kedua yang memengaruhi hampir sepertiga dari populasi manusia dewasa. Ia menyebut bahwa pijat ular adalah untuk memberikan relaksasi dan menghangatkan tubuh. Biaya pijat ular selama satu jam oleh ular boa serpentessa sendiri senilai Rp4,3 juta.
Namun, Stephanie Stahl dari CBS Philly melaporkan bahwa banyak dokter yang skeptis tentang sejauh mana manfaat pijat ular, dan tidak mengherankan bahwa itu berbahaya.
Terapi ular diyakini telah dimulai di Yunani Kuno, karena ular dianggap suci bagi dewa pengobatan Yunani, Asclepius. Lebih dari 320 tempat suci kuno di semenanjung Yunani telah ditemukan dengan prasasti yang merinci energi penyembuhan ular. (ase)