Studi: Kesetaraan Gender Bikin Kualitas Tidur Lebih Baik

Ilustrasi wanita tidur
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pasangan yang tinggal di negara-negara dengan kesetaraan gender dinyatakan lebih cenderung untuk tidur lebih baik, dibanding negara lain. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim sosiolog di Universitas Melboure.  

Kapolri Ingin Pembentukan Direktorat PPA dan PPO Dukung Kesetaraan Gender

Penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 14.000 orang di 23 negara Eropa. Kedua jenis kelamin mendapat manfaat dari tidur yang lebih baik di negara-negara di mana laki-laki mengambil peran yang lebih aktif dalam pengasuhan anak, dan lebih banyak perempuan memiliki pekerjaan bertenaga tinggi.

Dilansir dari Independent, penelitian menganalisis data dari indeks pemberdayaan gender Perserikatan Bangsa-Bangsa dan angka-angka pada kualitas tidur, yang dilaporkan diambil dari European Social Survey.

Terungkap, Alasan Mengapa Wanita Korban KDRT Masih Pilih Bertahan dengan Pasangannya

Inggris menempati peringkat di atas rata-rata pada indeks PBB, yang memperhitungkan jumlah perempuan dalam peran senior, dan kesenjangan gaji berdasarkan gender. Studi ini menemukan bahwa 14 persen pria di Inggris, dan 20 persen wanita menderita masalah tidur. 

Ilustrasi tidur.

Begini Cara Polri Tingkatkan Kemampuan Polwan Berpangkat Bintara

Norwegia menempati urutan tertinggi pada indeks, dengan hanya tiga persen pria dan sembilan persen wanita melaporkan ganguan tidur. Sementara itu, Ukraina dinilai paling rendah, dengan tingkat gangguan tidur meningkat menjadi 16 persen untuk pria dan 22 persen untuk wanita.

Meskipun tidak ada cara untuk menjelaskan kaitannya, penulis utama Leah Ruppannear percaya bahwa hal itu mungkin disebabkan oleh kesetaraan gender, yang mengurangi tekanan dan kecemasan dalam keluarga, yang mungkin menyebabkan gangguan tidur.

Tidur perempuan lebih terganggu

Sebagai contoh, penelitian ini menemukan bahwa tidur perempuan lebih cenderung terganggu oleh anak-anak, dan kewajiban keluarga. Sedangkan waktu tidur laki-laki lebih mungkin dipengaruhi oleh tuntutan tempat kerja dan kekhawatiran tentang keuangan rumah tangga.

Ketika tanggung jawab ini lebih merata di negara-negara yang memberdayakan perempuan, Ruppannear menunjukkan bahwa kedua jenis kelamin dapat memperoleh manfaat dari kualitas tidur yang lebih baik sebagai hasilnya.

Ilustrasi keluarga harmonis

“Karena semakin banyak keluarga menyeimbangkan pekerjaan dan tuntutan keluarga, siapa yang berhak untuk tidur nyenyak dan restoratif semakin penting,” tulis dia.

“Gender, pengatur penting kehidupan kita, juga memainkan peran penting terhadap siapa yang mengasuh bayi, dan yang tidurnya terganggu mengkhawatirkan keuangan keluarga."

“Masyarakat yang lebih efektif dalam menyamakan hubungan politik dan politik gender memiliki warga yang tidur lebih baik.

Lebih jauh ia juga menulis, bahwa tidur adalah dimensi integral untuk kesehatan dan kesejahteraan, manfaat ekonomi, kesehatan dan sosial untuk beristirahat dengan baik tidak dapat diremehkan. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya