Studi: Berbadan Gemuk Bukan Berarti Tidak Sehat
- REUTERS/Juan Carlos Ulate
VIVA – Selama ini ada sebuah anggapan bahwa seorang yang gemuk berarti tidak sehat. Namun, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa menjadi gemuk tidak selalu berarti tidak sehat.
Para peneliti di Universitas York di Toronto, Amerika Serikat, menemukan bahwa obesitas saja tidak meningkatkan risiko kematian, kecuali itu ditambah dengan faktor risiko metabolik lain, seperti gula darah tinggi atau tingkat kolesterol jahat yang tinggi.
“Ini sangat berbeda dengan kebanyakan literatur,” kata Jennifer Kuk, seorang profesor kinesiologi di Universitas York, menulis dalam siaran pers seperti dilansir dari New York Post.
Dia mengatakan, sebelumnya kebanyakan studi mendefinisikan obesitas yang “sehat” adalah memiliki hingga satu faktor risiko metabolik, seperti gula darah tinggi, dan kolesterol jahat, yang meningkatkan risiko kematian bagi siapa saja, kurus atau gemuk.
"Ini mungkin mengapa sebagian besar penelitian telah melaporkan bahwa obesitas 'sehat' masih terkait dengan risiko kematian yang lebih tinggi," katanya.
Penelitian ini mengamati data dari 54.089 pria dan wanita dari lima penelitian besar, dan membagi mereka menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yakni mereka yang mengalami obesitas, dan tidak memiliki faktor risiko metabolik. Kelompok kedua, mereka yang mengalami obesitas dan memiliki masalah metabolisme, seperti peningkatan glukosa, tekanan darah atau lemak.
Peneliti kemudian melihat berapa banyak orang dalam setiap kelompok meninggal, dan membandingkan jumlah mereka dengan tingkat kematian untuk orang dengan berat badan rata-rata yang tidak memiliki faktor risiko metabolik.
"Kami menemukan bahwa orang dengan berat badan normal tanpa faktor risiko metabolik lainnya sama kemungkinannya untuk meninggal sebagai orang dengan obesitas dan tidak memiliki faktor risiko lain," kata Kuk.
Menurut temuan mereka, “Individu dengan obesitas yang sehat secara metabolik sebenarnya tidak berada pada tingkat kematian yang tinggi”.