Obesogenic Environment Penyebab Kegemukan Selain Faktor Pola Makan

Wanita obesitas berolahraga
Sumber :
  • REUTERS/Juan Carlos Ulate

VIVA – Kegemukam atau obesitas merupakan salah satu penyakit tidak menular yang bisa menimbulkan masalah kesehatan serius seperti serangan jantung. Bukan hanya karena kurangnya aktivitas fisik serta pola makan yang kurang sehat, faktor lingkungan juga bisa menyebabkan seseorang terkena obesitas.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

"Kita lihat kondisi masyarakat kita sekarang, ada istilah obesogenic environment-- lingkungan dimana tanpa kita melakukan apapun, lingkungan kita sudah bisa membuat kita tidak sehat atau menumpuk lemak lebih banyak," kata Head of Health Committe Nutrifood, Moch Aldis Rusliadi, SKM, CNWC saat ditemui dalam acara media gathering Nutrifood di Bavarian Haus, Bogor Jawa Barat, Rabu malam 11 Juli 2018.

Dia melanjutkan, kemajuan teknologi secara tidak langsung mendukung fenomena obesitas ini.

Jam Tidur Terbalik Bisa Picu Penyakit Serius! Begini Cara Kembali ke Pola Tidur Normal

"Selain aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat, teknologi juga secara tidak langsung ikut berperan. Meskipun membantu kita, tetapi di sisi lain di zaman sekarang terkadang membuat kita makin mudah mengakses makanan tidak sehat. Penelitian di Indonesia kebiasaan makan di luar dengan extra food dan up size bisa menambah 43 persen kalori harian," kata dia.

Dia melanjutkan, bahkan dalam penilitian yang dilakukan di Filipina menyebut bahwa generasi milenial saat ini merupakan generasi pertama kali yang dari kecil sudah terpapar dengan risiko obesitas.

Sudah Jaga Pola Makan, Kok Tekanan Darah dan Kolesterol Masih Tinggi? Ini Sebabnya!

Sedangkan untuk di Indonesia sendiri kata dia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di tahun 2013 menyebut hampir setengah dari masyarakat di Indonesia mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol lebih dari satu kali sajian per hari setiap harinya.

ilustrasi perut rata, perut buncit, diet

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Dijelaskan, dr. Todung, diet autofagi sendiri adalah diet dengan dua kali makan dalam satu hari yakni pada pukul 12.00 dan pukul 18.00.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024