Pengobatan Kanker Payudara Kini Hanya 2-5 Menit
- Pixabay/pexels
VIVA – Dengan formulasi yang baru, kini pengobatan kanker payudara dengan jenis Her2-positif bisa menjadi lebih singkat. Trastuzumab dengan formulasi subkutan membuat waktu pengobatan hanya memakan waktu 2-5 menit saja.
Trastuzumab sebelumnya hanya tersedia dalam formulasi infus intravena. Metode ini bisa memakan waktu 30-90 menit sehingga memakan lebih banyak waktu pasien. Namun kini dengan formulasi baru trastuzumab diberikan kepada pasien melalui injeksi subkutan sehingga waktu yang diperlukan menjadi lebih singkat.
Menurut staf medis sub divisi Hematologi-Onkologi Medik Rumah Sakit Kanker Dharmais Dr. dr. Nugroho Prayogo, SpPD-KHOM, metode pemberian trastuzuman subkutan, yang lebih cepat, tidak hanya bermanfaat bagi pasien, tapi juga bisa menghemat waktu pelayanan perawat spesialis kanker dan farmasi rumah sakit.
Pengobatan inovasi terbaru ini juga sudah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Sayangnya, pengobatan ini masih belum termasuk dalam pembiayaan BPJS.
"Untuk sementara trastuzumab subkutan masih digunakan oleh pasien umum dan perusahaan yang jumlahnya 22 persen dari pasien di Dharmais. Untuk saat ini masih diajukan untuk masuk ke dalam BPJS," ujar Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, Prof. Dr. dr. H. Abdul Kadir, Ph.D, SpTHT-KL(K), MARS dalam acara edukasi media di The Westin, Jakarta, Rabu 12 Juli 2018.
Meski lebih hemat waktu dalam proses pengobatan, namun obat ini masih memiliki efek samping yang perlu diwaspadai. Menurut Nugroho, trastuzumab subkutan punya efek samping pada jantung meski tidak permanen.
"Karena itu kita monitor fungsi jantung juga, apalagi kalau ditambahkan obat kemoterapi jadi dobel efek samping jantungnya. Sebaiknya hindari pemakaian dua obat secara berurutan," ujar Nugroho.
Kanker payudara Her2-positif merupakan jenis kanker payudara yang paling agresif. Ada 22,8 persen dari semua perempuan Indonesia, yang terdiagnosa kanker payudara, memiliki jenis Her2-positif.