Waspada, Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi Saat Haji
- VIVA.co.id/Twitter @HolyKaaba
VIVA – Di tahun 2018 ini, ada sekitar 221 ribu umat Muslim dari Tanah Air yang menjalankan ibadah haji di Makkah. Pemerintah melalui Departemen Kesehatan juga telah mempersiapkan fasilitas kesehatan yang mendukung pelaksanaan ibadah haji.
Menurut data yang disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Dr. dr. Eka Jusup Singka M.Sc, sebanyak 4 ribu orang dirawat tahun lalu saat ibadah haji berlangsung.
"4 ribu jamaah haji tahun lalu dirawat. Tercatat, banyak yang dilakukan perawatan rawat jalan maupun rawat inap," ujar Eka ditemui di Gedung Kemenkes RI, Jakarta, Jumat 6 Juli 2018.
Pada yang rawat jalan, dominan penyakit yang mengintai seperti infeksi saluran pernafasan atas akut atau ISPA. Biasanya, gejalanya berupa batuk dan pilek.
"Kalau yang rawat inap, sama juga, biasanya timbul gangguan pernafasan. Sering juga ada infeksi pneumonia," jelasnya.
Tak sedikit juga kematian yang terjadi akibat penyakit yang diderita oleh para jamaah haji. Penyakit jantung menjadi jenis penyakit yang paling sering memicu kematian.
"Jantung yang paling banyak menyebabkan kematian pada jemaah haji. Ada juga gangguan saluran pernafasan sampai ada yang dipasang trakeostomi karena gangguannya cukup berat," kata dia.