Kandungan Gizi Biji Avokad Sangat Tinggi, Benarkah?
- Pixabay/stevepb
VIVA – Ada satu tren yang belakangan ramai muncul di media sosial. Beberapa orang menunjukkan mereka mengonsumsi biji avokad karena dianggap memiliki manfaat kesehatan.
Dengan membersihkan dan memberikan air ke biji avokad, kemudian membuang kulit luarnya, membelah dan menghancurkannya menggunakan blender, beberapa food blogger dan pecinta avokad mengklaim bubuk biji avokad ini bisa ditambahkan ke dalam smoothies dan makanan yang dipanggang untuk menambah serat, antioksidan, dan tambahan zat gizi ke dalamnya.
Pengikut lainnya dari tren ini juga mengklaim kalau biji avokad memiliki kandungan antiperadangan dan kandungan minyaknya bisa membuat rambut tampak lebih bersinar dan kulit terlihat lebih muda.
"Saya benci membuang-buang makanan," ujar blogger vegan Elena Wilkins, yang sudah mengonsumsi biji avokad sejak tahun 2013 kepada Wll+Good seperti dikutip laman The Independent.
Wilkins menceritakan, suatu hari ia membelah avokad dan berpikir seberapa banyak yang bisa dinikmatinya. Ia terbayang kekecewaannya ketika membelah avokad dan melihat bahwa sebagian besar isinya adalah biji avokad. Di situlah ia tersentil dan mendapatkan penemuannya.
Namun, biji avokad yang sudah dihancurkan disebut memiliki rasa yang pahit sehingga seringkali dikonsumsi dengan sesuatu yang lainnya untuk menutupi rasa pahit itu.
Tapi, apakah mengonsumsi biji avokad benar-benar aman?
Ada sedikit riset mengenai apakah mengonsumsi biji avokad aman atau tidak, tapi sebagian besar mengungkap manfaat dari ekstrak biji avokad daripada bijinya itu sendiri. Meski demikian, California Avocado Commission tidak merekomendasikannya.
"Meskipun ini sedang menjadi topik populer dan ada bukti fisik mengenai biji avokad, tapi faktanya tidak ada riset yang cukup untuk mendukung konsumsi biji avokad," ujar organisasi tersebut.
Satu studi dari Pennsylvania State University menyatakan bahwa mengonsumsi biji avokad bisa membantu mengatasi diabetes dan hipertensi, tapi mereka menyimpulkan kalau studi lebih lanjut masih dibutuhkan.
Pemimpin penelitian Joshua Lambert menyarankan masyarakat agar tetap berhati-hati ketika mengonsumsi biji avokad, "Tidak ada dosis jelas yang direkomendasikan dan orang harus memperhatikan peringatannya," ujarnya.