Ini Penjelasan tentang Penyakit Saraf yang Diderita Pelatih Uruguay
- REUTERS/Ivan Alvarado
VIVA – Dalam perhelatan Piala Dunia 2018 kali ini, Uruguay tampil trengginas. Setidaknya salah satu wakil Amerika Selatan ini melaju sampai babak perempat final setelah menggulung Portugal di babak 16 besar.Â
Di babak penyisihan, Uruguay tak terkalahkan bahkan tidak kebobolan satu gol pun dalam tiga pertandingan. Selain kekompakan tim dan penampilan cemerlang dua bintangnya, Luis Suarez dan Edinson Cavani, sosok penting di balik sukses Uruguay adalah sang pelatih, Oscar Tabarez.Â
Jika Kamu mengikuti semua pertandingan yang dilakoni Uruguay, pasti langsung menangkap sosok tua yang duduk di bench tim Uruguay di sisi lapangan. Oscar Tabarez, saat ini tercatat sebagai pelatih tertua di Piala Dunia 2018 ini. Usianya sudah 71 tahun.
Setiap Luis Suarez dan tim bertanding, Tabarez tidak banyak memberikan instruksi ke anak-anak asuhnya seperti pelatih lain. Hal ini karena keterbatasan fisik.Â
Hanya sesekali ia berdiri dengan susah payah dan berjalan tertatih ke pinggir lapangan menggunakan bantuan tongkat yang menopang sisi kanan tubuhnya. Ya, Oscar Taberez menderita penyakit saraf langka, yaitu Guillain Barre Syndrome atau GBS. Bagaimana ia tetap semangat melatih meski terkena penyakit langka?Â