Menguak Fantasi Seksual Pria dan Wanita
VIVA – Meski dalam hubungan nyata kebanyakan orang memiliki hubungan seks yang normal, ternyata banyak juga orang yang memiliki fantasi seks liar. Hal itu terungkap dalam buku, Tell Me What You Want: The Science of Sexual Desire dan How It Can Improve Your Sex Life.
Buku itu menyebut bahwa 97 persen orang mengatakan mereka memiliki fantasi seksual liar. Buku yang ditulis oleh psikolog sosial Justin Lehmiller, menanyai lebih dari 4.000 orang, berusia antara 18 hingga 87 tahun mengenai fantasi seksual, sejarah seksual, dan kepribadian mereka.
Studi ini mengungkapkan beberapa wawasan mengejutkan, bukan hanya apa yang terjadi di atas ranjang, tetapi bagaimana kepribadian menuntun seorang untuk membiarkan pikiran berfantasi liar.
Hampir semua (97 persen) dari mereka yang disurvei mengaku memiliki fantasi seksual, dan sebagian besar cukup sering, antara beberapa kali seminggu dan beberapa kali sehari.
Sebagian besar fantasi seks termasuk dalam salah satu tema utama ini: seks multi-partner (seperti threesome), kekuasaan, kekerasan seksual atau seks hardcore, petualangan, dan variasi. Tema lain yang kurang umum termasuk: tabu dan seks terlarang; non-monogami; romansa; dan erotis.
Dalam buku tersebut juga mengungkapkan bahwa seorang introvert atau ekstrovert juga dapat mempengaruhi fantasi seksual seseorang. Ekstrovert misalnya, mereka lebih cenderung berfantasi tentang seks secara kelompok dan non-monogami. Mereka juga lebih suka dipuji karena penampilan seksual mereka dalam fantasi mereka.
Sementara introvert lebih cenderung membayangkan keintiman dan gairah. Mereka yang menganggap dirinya lebih detail, teliti juga lebih mungkin untuk merencanakan fantasi yang lebih rumit, sementara tipe orang penuh perhatian lebih fokus pada menyenangkan pasangan mereka.
Hal yang mengejutkan, perempuan ternyata lebih cenderung membayangkan tentang seks kasar atau hardcore. Studi Lehmiller menemukan wanita lebih banyak berfantasi tentang perbudakan dan sadomasochisme daripada pria.
Baik pria maupun wanita mengatakan fantasi mereka termasuk elemen emosional, seperti membayangkan diri mereka sebagai orang yang kompeten dan sangat menarik. Namun, pria lebih cenderung berfokus pada orang tertentu dalam fantasi mereka dibanding perempuan.