Menguak Fakta, Minyak Nabati Justru Tak Sehat

Ilustrasi memasak atau menggoreng.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Memiliki tubuh yang gemuk memang bikin tak percaya diri. Nah untuk mengubah bentuk tubuh jadi lebih ideal, banyak orang melakukan diet. Bahkan, sebagian besar dari mereka, memilih menjalani pola diet vegetarian, yang menolak makanan yang berasal dari lemak hewani.

7 Menu Diet Sehat yang Wajib Dicoba, Dijamin Rendah Kalori dan Kaya Akan Nutrisi

Apapun yang berbau lemak dari hewan, semua berusaha dihindari, termasuk menolak minyak goreng yang terbuat dari bahan hewani. Kebanyakan mereka yang diet, memilih menumis atau menggoreng menggunakan minyak nabati. Benarkah minyak nabati lebih sehat?

Dilansir laman Times of India, penggunaan minyak goreng awalnya dimulai pada 1950-an, ketika sebuah perusahaan minyak goreng nabati mengiklankan bagaimana minyak goreng mereka membuat makanan yang digoreng lebih renyah daripada mentega tradisional. Dari sinilah, banyak yang beranggapan, minyak nabati lebih sehat daripada minyak yang terbuat dari lemak hewan.

Mendag Ungkap Penyebab Harga MinyaKita Melonjak Jelang Nataru, Kini Berangsur Turun

Namun, sebuah studi justru mengungkap, minyak nabati atau biasa juga disebut minyak sayur seperti minyak yang terbuat dari bunga matahari, kanola dan biji kapas, sebenarnya merupakan penyebab utama penyakit kronis di Amerika. Ironisnya lagi, minyak yang diyakini lebih sehat ini justru menyebabkan penyakit jantung dan berbagai jenis penyakit kanker. Berikut ini, fakta-fakta yang terkuak, minyak nabati justru tak sehat.

Minyak Biji Kapas

Cara Praktis Menjernihkan Minyak Goreng Bekas: Solusi Cerdas untuk Hemat dan Ramah Lingkungan!

Buku yang diakui secara kritis, The Happiness Diet, menyebutkan bagaimana produsen minyak goreng terkemuka dunia menipu konsumennya. Pertama-tama, mereka menjual minyak yang diproduksi secara komersial sebagai pengganti lemak hewani yang lebih baik, tapi ini justru enyesatkan. Kedua, produksi minyak mereka menghasilkan limbah dalam bentuk minyak biji kapas. Buku itu menyebutkan bagaimana produk limbah itu dijual sebagai pilihan minyak 'bergizi', meskipun tidak memiliki nilai gizi sama sekali.

Limbah Berbahaya

Sebuah artikel yang diterbitkan di Science Monthly menyebutkan, bukan hanya minyak biji kapas yang berbahaya dan berasal dari limbah, tapi juga, minyak nabati lainnya juga berasal dari limbah berbahaya. Hanya promosi iklan yang membuat minyak ini seolah-olah lebih sehat.

Minyak Nabati jadi Lemak Trans

Untuk mendapatkan konsistensi yang diinginkan, sering kali minyak nabati ini mengalami hidrogenasi. Ini mengarah pada pembentukan lemak trans. Lemak trans benar-benar tidak sehat dan berkontribusi pada gangguan seperti pada hati, diabetes, obesitas, penyakit gastrointestinal dan bahkan kanker.

Penyebab Kanker

Lemak trans yang masuk ke dalam tubuh, sangat berisiko menyebabkan kanker payudara pada wanita, dan meningkatkan risiko kanker kolon dan banyak jenis kanker lainnya.

Minyak Nabati Lebih Tengik

Proses ekstraksi minyak ini mengarah ke oksidasi, maka tak heran aromanya lebih mudah tengik. Aroma yang tak sedap ini berpotensi juga menjadi racun dan menyebabkan peradangan dalam tubuh.

Masih banyak pilihan minyak yang bisa digunakan jika Anda, ingin menjadi lebih sehat. Namun tak ada salahnya memilih minyak hewani seperti mentega, karena terbuat dari lemak hewan yang diberi pakan rumput. Dan jika terpaksa harus mengonsumsi lemak nabati, akan lebih baik memilih minyak yang terbuat dari kelapa atau minyak sawit. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya