Menyerang Reproduksi, Ini 4 Fakta Endometriosis yang Harus Dipahami
- Pixabay/Publicdoaminpictures
VIVA – Endometriosis merupakan penyakit pada sistem reproduksi wanita di mana jaringan dari lapisan dalam dinding rahim atau endometrium tumbuh di luar rongga rahim. Kondisi tersebut membuat banyak wanita pengidapnya alami rasa sakit dan tidak nyaman.
Faktanya, satu dari 10 wanita di usia reproduktif mengalami endometriosis dengan kadar sakit yang beragam.
Kondisi endometriosis secara rutin ditemukan pada wanita usia remaja dan anak perempuan usia 8 tahun. Sekitar 70 persen anak dan remaja perempuan alami nyeri pelvik (panggul) dan kemudian didiagnosa alami endometriosis. Berikut fakta mengenai endometriosis dikutip dari laman Reader's Digest.
1. Endometriosis menyebar
Kondisi endometriosis tidak hanya terbatas di area pelvik wanita saja. Pada beberapa kasus, endometriosis bisa menyebar ke berbagai tempat termasuk otak.
2. Kehamilan tidak meredakan endometriosis
Faktanya, banyak wanita pengidap endometriosis dapat merasakan sakit terus menerus, bahkan meski sedang berada dalam kondisi hamil.
3. Banyak cara menangani endometriosis
Beberapa dokter percaya bahwa penanganan endomteriosis hanya melalui hysterectomy, yaitu mengeluarkan uterus dan organ reproduksi lainnya seperti serviks, ovarium, dan tuba falopi. Nyatanya, pada beberapa kasus, hysterectomy malah membuat rasa nyeri terasa makin hebat.
Pilihan lain untuk atasi endometriosis bisa melaluii obat dan terapi hormon dengan minimal sayatan seperti operasi kecil excision.
4. Endometriosis tidak berdampak pada kesuburan
Banyak wanita pengidap endometriosis khawatir sulit memiliki anak. Namun, itu hanya mitos semata. Jika terapi-terapi yang diberikan dapat membuat tubuh beradaptasi dengan baik, itu dapat membantu tubuh meningkatkan peluang kehamilan. Sekali endometriosis dibuang melalui operasi, wanita itu akan mudah mengalami kehamilan, dengan asumsi tidak ada lagi faktor lain yang pengaruhi kesuburannya. (ren)