Sering Menguap, Waspada Ada Gangguan Kesehatan Ini
- Pixabay/MrsBrown
VIVA – Menguap memang merupakan proses yang alamiah. Tapi, meski menguap adalah hal yang normal, kalau terlalu sering menguap bisa menjadi suatu tanda yang buruk. Jika Anda sering mengalami hal ini, bisa saja ini tanda ada masalah yang tersembunyi.
Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang biasa terjadi yang mengakibatkan menguap berlebihan seperti dilansir laman Times of India.
Reaksi vasovagal
Hal ini terjadi ketika bagian dari sistem saraf yang bertanggung jawab terhadap regulasi tekanan darah dan detak jantung dikompromikan. Hal ini terjadi ketika Anda berada di situasi yang membuat stres. Tekanan darah dan detak jantung yang menurun membatasi darah mencapai otak. Di situasi seperti ini, tubuh secara otomatis mencoba untuk menaikkan asupan oksigen dengan menguap.
Obat-obatan
Penggunaan obat yang membuat Anda mengantuk bisa memicu menguap yang sangat sering. Obat-obatan ini bisa meliputi antidepresan, antihistamin, dan beberapa asupan penghalang serotonin.
Penyakit liver
Stadium akhir dari penyakit liver juga bisa menyebabkan menguap yang berlebihan. Rasa lelah yang dialami di masa ini juga mengakibatkan hal yang sama.
Multiple sclerosis
Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang menderita kondisi ini memiliki kecenderungan untuk menguap secara berlebihan. Orang dengan penyakit ini memiliki disfungsi thermoregulatory di mana mereka tidak dapat mengontrol suhu tubuh mereka. Menguap berfungsi untuk menurunkan suhu tubuh mereka.
Gangguan tidur
Insomnia atau sleep apnea, gangguan tidur yang paling umum, bisa menimbulkan kelelahan yang berlebihan sehingga membuat menguap.
Disfungsi otak
Beberapa studi mengatakan bahwa tumor otak bisa mengakibatkan menguap berlebihan dan bisa berkaitan dengan lesi pada batang otak. Menguap juga bisa diakibatkan tekanan pada kelenjar pituitari.
Hipoglikemia
Menguap yang berlebihan bisa menjadi tanda utama dari hipoglikemia pada penderita diabetes. Hipoglikemia muncul ketika kadar glukosa darah turun hingga di bawah 72 mg/dl.