Air Olahan Limbah Tinja Layak untuk Minum dan Wudu?
- bbc
"Hasil ini adalah air bersih, bisa digunakan untuk siram-siram taman, cuci mobil dan sebagainya. Tapi untuk nanti sampai dikonsumsi dan sebagainya itu kapasitasnya bukan di PD PAL lah yang menyampaikan," ujar dia.
Tak bisa dipungkiri, air bersih olahan tinja ini menimbulkan polemik di masyarakat. Masyarakat Indonesia yang notabene beragama muslim kemudian mempertanyakan apakah air olahan limbah ini bisa digunakan untuk menyucikan diri sebelum melakukan ibadah, atau wudu Bagaimana tanggapan Subekti?
"Ya termasuk itu, itu bukan kapasitasnya PD PAL. Tetapi memang kenapa pertanyaan ini muncul karena kebetulan itu tinja, coba kalau riset kami misalnya ada di sungai, orang akan menganggap biasa saja," belanya.
Padahal, Bekti melanjutkan, sungai di Jakarta pun penuh dengan polutan. Misalnya, Sungai Ciliwung mengandung bakteri nya sebanyak 35 juta per 100 cc, padahal baku mutunya hanya 3000 miligram per liter.
"Mungkin nggak seheboh ini kalau saya ujicoba di depan kantor, saya ambil dari Ciliwung kemudian kita olah, mungkin orang akan menganggapnya biasa saja alat ini," kata dia.
Menanggapi polemik itu, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengatakan air hasil olahan tinja itu masih harus diuji jika ingin digunakan untuk keperluan sehari-hari, apalagi bila digunakan berwudhu.
Pengujian itu harus mencakup dua aspek, yakni kebersihan dan kehalalan.
Menurut Amirsyah, alat pengujian itu pun harus dengan teknologi yang memenuhi standar halal dan terjamin kualitas kebersihannya dari bakteri serta virus.