Olahan Kedelai Baik untuk Buka Puasa, Ketahui Alasannya
- Pixabay/Zhekalee
VIVA – Berpuasa Ramadan selama lebih dari 12 jam, membuat gula darah di tubuh menurun. Maka dari itu, tubuh memerlukan asupan gula dari sumber makanan yang tepat agar kembali berenergi usai berpuasa.
Saat berbuka puasa, disarankan memilih asupan gula yang rendah indeks glikemiknya. Sebab, indeks glikemik yang rendah membuat stamina lebih lama.
"Memilih makanan dan minuman manis saat berbuka puasa sangat dianjurkan agar meningkatkan glukosa tubuh. Tapi, pilih sumber gula yang indeks glikemiknya rendah agar dicerna lebih lama sehingga memberi rasa kenyang lebih lama," ujar ahli kedelai dari Institut Pertanian Bandung (IPB), Prof. Dr. Made Astawan dalam temu media Soyjoy di kawasan Jakarta, Jumat 25 Mei 2018.
Menurut Made, salah satu pangan yang rendah indeks glikemiknya adalah kacang kedelai. Kandungan kedelai sangat kaya nutrisi seperti protein, vitamin, mineral, asam lemak tak jenuh, isoflavon, prebiotik, dan serat pangan.
"Komponen isoflavon dibutuhkan tubuh sampai 90 miligram per hari. Komponen lain di kedelai seperti prebiotik, protein, serat dan vitamin, turut dibutuhkan oleh tubuh saat usai berpuasa," tuturnya.
Tak hanya itu, kedelai juga memiliki kandungan yang ampuh memangkas lemak karena berfungsi membuat tubuh kenyang lebih lama. Bahkan, kedelai juga mampu mencegah kenaikan gula darah secara drastis sehingga bisa menghindari diabetes. Dan beberapa olahan kedelai, di antaranya biskuit, susu, tahu, tempe.
"Kandungan indeks glikemik yang rendah, membuat kedelai mampu menurunkan berat badan dan mencegah diabetes melitus tipe dua. Ia juga mampu menjaga kolesterol tetap stabil, sehingga mencegah penyakit jantung," kata Made.