Pentingnya Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar

Ilustrasi tak tepat mengobati luka.
Sumber :
  • Pixabay/ Meditations

VIVA – Luka bakar bisa terjadi di mana saja, saat melakukan kegiatan sehari-hari, bahkan bisa saja terjadi di tempat-tempat yang tidak terduga seperti di kamar tidur, saat mengecas hp, di dapur saat memasak, berkendara, atau saat melakukan aktivitas outdoor.

Cedera luka bakar ternyata memiliki angka kejadian yang cukup tinggi. Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan (Riskesdas 2013) mencatat bahwa luka bakar menempati urutan keenam penyebab cedera tidak disengaja (unintentional injury) setelah jatuh, sepeda motor, benda tajam/tumpul, hingga cidera akibat jatuh. Angkanya ada di prevalensi 0,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia. 

Riset Kementerian Kesehatan tersebut juga menekankan kasus luka bakar banyak terjadi di rumah tangga. Selain itu anak-anak usia 1-4 tahun menjadi kelompok umur yang paling rentan terkena luka bakar dengan tingkat prevalensi sampai 1,5 persen. 

Fakta ini diperkuat dari data riset epidemiologi sejumlah dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada tahun 2013-2015 di mana sebanyak 108 pasien (82,3 persen) luka bakar adalah kelompok anak-anak (pediatric group) yang berusia 1-4 tahun.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, luka bakar juga menyebabkan sekitar 195.000 jiwa meninggal di Indonesia setiap tahun. 

Luka bakar.

Meski angka kejadiannya tinggi, sayangnya tidak diikuti dengan pemahaman masyarakat, dan tenaga medis secara lebih mendalam terhadap penanganan luka bakar tersebut. Selain itu, belum banyak masyarakat yang tahu jenis produk farmasi yang dijual khusus untuk mengatasi luka bakar.

Weitarsa Hendarto, VP Consumer Healthcare & Wellness and International Operations Combiphar menyebut bahwa kebutuhan dokter yang memiliki keahlian dalam penanganan luka bakar sangat diperlukan.

Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Akibat Serangan Air Keras

"Pengetahuan mengenai cara perawatan luka bakar yang tepat dan benar pun menjadi sangat penting dalam membantu penyembuhan luka yang optimal. Oleh karena itu, tidak hanya tenaga medis profesional yang diperlukan, namun keberadaan produk farmasi yang handal juga memainkan peranan penting," ujarnya lewat rilis yang diterima VIVA Selasa 15 Mei 2018.

Pada kesempatan yang sama, Senior GM Marketing Women’s Health and Active Day Care Combiphar Ni Ketut Sukartiwi mengatakan bahwa edukasi masyarakat edukasi khususnya para ibu, guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka mengenai pertolongan pertama luka bakar di rumah sangatlah penting.

Bupati Padang Pariaman Tanggung Biaya Pengobatan Aldelia yang Alami Luka Bakar dan Gizi Buruk

“Lebih dari itu, kami ingin mendorong keluarga Indonesia untuk selalu sedia produk obat luka bakar satu diantaranya adalah Mebo (produk untuk menangani luka bakar) sebagai P3K di rumah. Luka bakar dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja. Bukan hanya akibat api, luka bakar juga sering ditimbulkan dari minyak panas, air panas, maupun benda panas lain yang berbahaya,” kata Sukartiwi dalam workshop penanganan luka bakar yang diikuti lebih dari 200 orang dokter dan perawat di wilayah Manado, Sulawesi Utara beberapa waktu lalu.

Pengurus Ponpes An Nur, di Adab Auli korban pembakaran.(istimewa/VIVA)

Pengurus Ponpes di Langkat Dibakar Santri, Korban Alami Luka Bakar 80 Persen

eorang pengurus pondok pesantren (ponpes) An Nur, di Kabupaten Langkat, bernama Adab Auli (19) dibakar oleh seorang santri berinsial FAZ (17). Korban mengalami luka bakar

img_title
VIVA.co.id
9 Oktober 2024