Demi Kota Sehat, Wali Kota Payakumbuh Bedah 1500 Rumah Warga
- VIVA/Adinda Permatasari
VIVA – Selama lima tahun berturut-turut, Kota Payakumbuh berhasil menyandang predikat Kota Sehat dan mempertahankan penghargaan Swasti Saba dengan kategori Wistara dari Kementerian Kesehatan RI (RI). Predikat ini memang tidak diraih dalam waktu sesingkat itu, tapi dengan proses yang panjang dan sulit.
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengatakan, pergeseran tren penyakit dari penyakit infeksi yang menular seperti demam berdarah dan kolera, menjadi penyakit tidak menular, mendorong pemerintah Kota Payakumbuh untuk melakukan langkah preventif untuk menekan angka pertumbuhan penyakit ini.
"Ini yang kemudian disebut oleh masyarakat kita sebagai penyakit orang kaya, karena penyakit yang mahal, untuk BPJS juga membuat biaya tekor. Lebih baik kita lakukan pencegahan," ujar Riza di Pendopo Wali Kota Payakumbuh, Padang, Senin, 7 Mei 2018.
Untuk itulah Riza semakin gencar mendorong warganya menjadi lebih sehat. Caranya, dengan menstimulasi perubahan perilaku lewat pemukiman yang sehat dan pariwisata sehat.
Dalam membangun permukiman yang sehat, Riza tidak segan mengeluarkan program 'bedah rumah'. Bukan sekadar memperbaiki rumah, tapi membuat menjadi rumah yang baru.
"Caranya dengan bersama-sama komponen masyarakat, termasuk keluarganya. Kalau tidak punya material, kami memberikan rangsangan Rp15 juta," jelas Riza.
Dari rangsangan itu, warga bekerja sendiri dalam memperbaiki rumahnya. Ini untuk menghindarkan warga agar tidak terlalu bergantung pada bantuan pemerintah. Pemerintah hanya memberikan bantuan satu tukang untuk membantu mengarahkan, sisanya dikerjakan secara mandiri.
Sejak dilaksanakan dari tahun 2014, sudah lebih dari 1.500 rumah yang dibedah. Kelompok yang dituju adalah keluarga miskin dengan status tempat tinggal rumah sendiri dan bukan mengontrak atau milik orang lain.
Selain membedah rumah, Riza juga mendorong pembuatan toilet yang baik. Pembuatan toilet ini untuk menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan. (ase)