Ada Bahaya Kanker di Balik Lezatnya Makanan Dibakar
- Pixabay
VIVA – Siapa yang tak suka makanan dibakar? Seperti ayam bakar, ikan bakar dan sate merupakan makanan yang kerap dikonsumsi masyarakat. Makanan dibakar bukan hanya karena bagian dari budaya saja, namun memiliki cita rasa yang khas sehingga penikmat kuliner ini sulit menolaknya.
Namun, benarkah makanan yang dibakar tidak sesehat yang kita kira dan dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Bagaimana bisa?
Membakar makanan seperti daging, ayam, atau ikan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan perubahan zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut. Senyawa protein dalam otot yang ada dalam daging, ayam, atau ikan dapat bereaksi dengan suhu tinggi dari pembakaran dan membentuk senyawa karsinogenik.
Senyawa karsinogenik ini bernama heterocyclic amines (HCA). Selain itu, senyawa lain yang disebut sebagai policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) juga bisa terbentuk dan meningkatkan risiko kanker. Senyawa PAH terbentuk saat lemak daging, ayam, atau ikan menetes ke bara panas dan menimbulkan asap yang mengendap dalam makanan.
HCA dan PAH mulai terbentuk ketika suhu pembakaran mencapai 100-300 derajat Celcius. HCA dan PAH dapat merusak komposisi DNA dalam gen Anda, sehingga dapat memicu perkembangan sel kanker.
Sel-sel kanker ini dapat berkembang menjadi kanker usus besar, kanker lambung, kanker payudara, kanker prostat, sampai kanker getah bening. Hal ini mungkin terjadi karena senyawa karsinogenik HCA dapat menyebar ke jaringan lain di seluruh tubuh melalui aliran darah.
Lalu, bagaimana agar tetap dapat menikmati makanan bakar tanpa berisiko terkena kanker? Dr. Marya Haryono, Sp.GK akan mengupas permasalahan seputar makanan yang diolah dengan cara dibakar, dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne pukul 13.00 WIB. Anda juga bisa menyaksikan live streaming melalui laman VIVA.co.id kanal VLIX atau langsung klik link ini. (ase)